"Kau benar-benar tidak takut dengan air yang mendidih."
Samael mengeluh pada kelakuan Kalika yang sedikit terangsang saat melakukan hubungan dibelakang Laelia dan Atira.
Mendengar apa yang dikatakan Samael, Kalika cemberut tidak senang: "Bukankah kau juga menyukainya permainan semacam ini, dasar laki-laki yang tidak jujur."
"Oke, oke, kita akan bermain jika kandunganmu sudah berada di periode yang stabil."
Samael menempatkan tangannya ke perut rata Kalika dan berkata, "Ini adalah anak kita, aku tidak akan memaafkanmu jika ada sesuatu terjadi padanya."
"Hehe~ Bahkan jika bukan periode stabil, kau bisa menusuknya loh? Kan masih ada...pintu belakang?"
Samael tercengang mendengar ini, dan wajah Kalika sendiri memerah memikirkan sesuatu yang besar, tebal, dan panjang yang mungkin akan masuk ke lubang itu.
Pantatnya mengencang memikirkan ini, dan nafasnya menjadi tidak karuan!
Plak...
Samael menepuk kedua pipi Kalika dengan sedikit keras dan itu membuatnya sadar, "Kau wanita cabul, berani terangsang karena itu...."
"Lupakan, kau memang sama dengannya, sama-sama cabul."
Mengingat Kalika di Dunia sana dengan Kalika di depannya, keduanya ternyata masih sama-sama cabul dan menyukai hubungan yang diam-diam.
Kalika disana suka melakukan hal nakal diam-diam dibelakang Alisha, dan Kalika disini suka melakukannya diam-diam dibelakang Laelia dan Atira.
Terutama saat melakukan hal "itu", keduanya akan menjadi lebih bersemangat ketika ada seseorang yang mungkin akan datang memergoki kelakuan keduanya ...
Bisa dibilang, fetish exibionist keduanya hampir terbuka sepenuhnya!
"Baiklah, aku akan turun, kau ikut atau tidak?" tanya Samael setelah melepaskan tubuh lembut Kalika.
Kalika menggosok kedua pipinya yang menggembung, dan dia cemberut: "Pergi saja sana, humph! Aku tidak peduli!"
Plak!
Samael pergi setelah menampar pantat semok Kalika sehingga bergelombang yang membuatnya menjerit lucu disana.
Kalika menjadi semakin cemberut, sementara Samael hanya tertawa dan terus melanjutkan langkahnya.
Kembali ke lantai pertama, Alisha dan Chelsea langsung menatapnya dengan mata menyelidik, sementara yang lain terlihat beristirahat di sofa sambil menutup mata.
"Kenapa kau sangat lama di kamar Kalika?" pertanyaan khas dari Alisha.
Samael menghembuskan nafasnya dan melakukan akting total, "Kau sendiri sebagai saudarinya harus tahu seberapa manja Kalika. Aduhh ...tolong, aku bukan pelayan kalian."
Meskipun Alisha ingin menyangkalnya dan merasa bahwa Samael menyembunyikan sesuatu, tapi mengingat Kalika yang lahir dengan sendok emas, dia...tidak bisa menyangkalnya lagi.
Pada akhirnya dia menghembuskan nafasnya dan memberikan tasnya kepada Samael: "Kalau begitu bawakan punyaku, terima kasih."
Samael mengambilnya seolah dia adalah pelayan profesional, lalu mengangkat lagi tas-tas besar lainnya: "Tas ini sangat ringan, milin siapa?"
"Itu, milikku..."
"Ahhh, Agnes? Pantas..." Samael mengangguk dan diam-diam membuka dan mengintip isi tasnya: "Kau tidak membawa banyak make-up bukan? Hanya pakaian ganti, bikini dan....Ohhhh, begitu..."
Wajah Agnes memerah ketika Samael memberikannya tatapan menyeringai dari mulut ke mulut, dan itu membuatnya merasa malu kenapa dia harus membawa hal seperti itu!
Samael menutupnya kembali dan Laelia langsung menegur, "Sayang, tidak baik memeriksa isi tas perempuan tahu?"
"Oh, ayolah....bukan berarti aku tidak tahu kebiasaan kalian para wanita. Nah, kalian lanjutkan dulu istirahatnya.... Ngomong-ngomong kemana Atira dan Neringa?"
"Mereka di dapur untuk menyiapkan makan siang." jawab Chelsea sambil makan cemilan ringan.
Samael mengangguk dan menatap keluar, "Waktunya tidak pas untuk bermain di pantai sekarang, nanti saja sore....Nah, Lia, kau dengan Atira harus jaga tidurmu, paham?"
"Aku paham, aku paham. Selesaikan dulu pekerjaanmu dan biarkan aku tidur di pahamu setelahnya?"
Melihat senyuman lembut itu, Samael segera termotivasi dan segera bergerak dengan kecepatan yang lumayan lah~
Laelia terkekeh lembut mendengarnya, dan Alisha hanya menggelengkan kepalanya disana: "Terasa kalau menyoraki Samael adalah cara tercepat untuk membuatnya bekerja."
"Hehe, Samael memang begitu. Selama ada keuntungan, gerakannya cepat."
"..... Sejujurnya aku masih agak ragu dengan perjalanan kelompok kesini tahu?" Alisha tiba-tiba mengatakan ini, "Rasanya seolah...ada sesuatu yang sedang Samarl rencanakan."
"Misalnya, melihat pakaian renang kita dan menyerang kita diam-diam di malam hari?"
"Itu salah satunya, seperti yang diharapkan dari sahabtku Chelsea."
Keduanya melakukan High Five dibawah tatapan tercengang Laelia, sampai akhirnya dia hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Kemudian Alisha menambahkan lagi, "Tentu saja ada masalah lainnya. Karena sehari sebelumnya, kebetulan aku melihat pasar bahwa ada lonjakan ekuitas yang terlalu tinggi."
"Kalika seharusnya tahu ini dan menurut kebiasannya, dia pasti tidak akan melakukan liburan ketika ada keuntungan sebesar ini....Tapi sekarang, dia malah memilih untuk melakukan liburan, ini aneh tahu?"
Mendengar penjelasan Alisha, semuanya terdiam. Laelia sendiri mengungkapkan keraguannya: "Ini memang aneh, seolah-olah kalau Kalika memang membiarkan kesempatan itu berlalu demi sesuatu yang dia jaga dibelakangnya?"
"....Kalian ingin mengatakan bahwa alasan Kalika setuju kesini atas saran Samael adalah, keduanya memiliki rencana, begitu?"
Alisha yang mendengar pertanyaan atas keraguan Chelsea hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Bagaimana mungkin Samael akan bisa melakukan hal itu? Itu mustahil. Aku tahu dia sangat berbakat, tapi kekuatan satu orang tidak mungkin melawan satu perusahaan."
"Jika benar Kalika mengalah demi Samael, lalu menurut kalian, apakah Samael bisa melakukan itu? Ini Eastern Group tahu? Perusahaan besar yang tidak hanya bergerak di bidang jasa, tapi juga keuangan!"
"....Mungkin kau hanya terlalu banyak berpikir?"
"....Mungkin saja. Tapi aku merasa ada sesuatu yang memang sengaja mengincar Eastern Group, dan Kalika bekerja sama dengan mereka secara diam-diam...." bisik Alisha disana.
Laelia yang mendengar ini menundukkan kepalanya dan diam-diam berbisik dalam hatinya:
– Kekuatan satu orang tidak bisa mengalahkan satu perusahaan?....Itu bagi orang lain, tapi Samael...
– Orang itu pernah membuat perseteruan memuncak dari dua Negara besar hanya dengan dirinya sendiri, dan waktu dia memulai, dia mencuri lusinan saham dari perusahaan besar...."
– Begitulah...Apakah Samael dan Kalika ada hubungan lain dibawah hidungku dan Atira?