Mobil Mona tiba di rumah lama Tuan Arnold, ayah Mona. Greeta mengarahkan Mona untuk kembali datang ke rumah itu.
"Qiara, ayo kita turun, Sayang. Ibumu ada di dalam sana!" ajak Mona pada Qiara yang terus saja menangis.
"Aku tidak mau bertemu dengan ibuku, Bibi! Aku sangat takut!" Qiara memberi penolakan.
Mona menjadi bingung tapi mereka sudah tiba di sana saat ini. Dan jika harus kembali, itu sudah terlambat. Mona keluar dari mobilnya dan mengitari mobil untuk membuka pintu untuk Qiara.
"Ayolah, Sayang… Ibumu tidak seburuk yang kau bayangkan. Temuilah dia dulu baru kau akan tahu, kalau dia adalah wanita yang baik, Sayang!" bujuk Mona lagi. Tapi Qiara tetap menggelengkan kepalanya hingga Mona menjadi sedikit tidak sabaran.
Mona menggendong paksa tubuh kecil Qiara keluar dari mobil. Qiara semakin menangis.
"Qiara…" panggilan seorang wanita terdengar oleh Mona dan Qiara hingga keduanya refleks menoleh ke belakang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com