webnovel

Budi Si Penggembala Semesta

Alam semesta tercipta dengan sebuah keinginan, Jadilah maka Jadilah! Apalah arti hidup jika tidak punya ambisi Jutaan pendekar, jutaan mimpi. Kaisar langit duduk di singgasananya, Tahtanya memayungi sepertiga alam semesta Pangeran Kegelapan menguasai renkarnasi, Jubahnya menutupi gemerlapnya bintang 5 hewan suci menjaga penjuru mata angin, Menantang arogansi para dewa dan iblis. Seorang pemuda dari ras manusia pergi dari planet bumi, bersama seekor kura-kura dan burung gagak pergi berkelana menyusuri semesta.

OmBas · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

Tiga Serangkai

" Ehh ? Tepat satu tahun, seperti katamu dahulu" Jawab Budi bingung

"Heh….Benarkah ?, KAU TERLIHAT TUA !!, Aku pikir aku sudah tidur selama satu dekade!... Demi Pencipta ! ada apa dengan kumis dan jenggotmu itu ?"

"Hadehh, Aku hanya ikuti apa yang kau bilang waktu itu, Tak apalah, hasilnya cukup efektif, tak ada temanku yang menghinaku lagi" jawab Budi

"OHHH, YA YAA!! yang waktu itu… Ehhh… Maaf Bud, waktu itu aku hanya bercanda hehe" Jawab si kura-kura dengan ekspresi menyesal sambil menggaruk kepalanya.

"Tak apa, aku sudah tahu kok, tapi ku pikir ada benarnya juga saranmu itu, dan kupikir kumis dan janggut membuat laki-laki terliat lebih gagah"

"Ya aku mengerti Bud, Tapi dalam kasusmu ini, kau terlihat jauh lebih tua..Oh ya!, Si Gagak bebek itu kabur dari jendela tadi siang!"Kata si kura-kura memberi tahu.

"Iya aku sudah tahu, nanti kalau sudah lapar pasti dia pulang, Jadi..Bagaimana hasil pertapaanmu ?" tanya Budi

"Hehehe, dengan kecepatan seperti ini, kurang dari 100 Tahun aku akan dapat kembali ke kejayaanku muahahahahaa!!"jawab si kura-kura

"Bagus-bagus, Teman baikku tidak pernah mengecewakanku" ucap Budi

"Hey~Hey, begitu juga denganmu, Tak kusangka kau begitu berbakat dalam mempelajari ilmuku"

Begitulah teman baik, Saling bertukar pujian dan Berbagi pelit ilmu.

"Sesuai janjiku, aku akan mengajarkan mu 2 ilmu lagi dari teknik Keabadian, sebelum kita mulai, ilmu apalagi yang diajarkan si Gagak bebek padamu ketika aku bertapa ?" Tanya Kura-kura

"Hmm~, Setelah [Jari kematian] dan [bayangan pelahap langit], dia mengajariku [Guntur pemusnah], Ahh seandainya kau tidak mengajariku ilmu [Kemana saja] dan [Jiwa Raga Abadi], sudah pasti aku akan mati, Guntur itu bahkan dapat menyakiti penggunanya, GILA!!" Kata Budi Geram

"Hahaha, sebaiknya kau jangan pelajari ilmu si Gagak itu tanpa bimbinganku, Ilmunya sangat aneh dan berbahaya, Aku curiga ilmunya bukan berasal dari alam semesta ini" Balas si Kura-kura

Kura-kura : "Persiapkan dirimu baik-baik, malam ini akan kuajarkan kau ilmu [Pengasingan Abadi] dan [Terlelap dalam keabadian].

Dengan menguasai Ilmu [Pengasingan abadi], kau akan dapat menciptakan pedang pemutus karma, dengan memutus semua karma yang ada pada diri lawanmu, maka dirinya akan dilupakan oleh semua entitas alam semesta, tingat tertinggi dalam ilmu ini dapat membuat lawanmu tidak mampu membangun karma dengan semua entitas lain sehingga eksistensinya hilang dari dunia ini.

Orang yang terkena ilmu ini, tak akan mampu menyentuh,mendengar dan merasakan apapun yang ada di alam semesta, akan tetapi kesadarannya masih hidup sehingga dia akan selamanya menderita dalam kesendirian!!! Terlupakan oleh seluruh alam!!!"

Budi : "KEJAM!! KEJAM SEKALI!!, ilmu yang sangat hina!!, Apa yang sudah kau alami sehingga menciptakan teknik seperti itu !!?"

"Ckckckc , Budi kawanku, andai saja kau mengalami apa yang aku alami dan melihat hal-hal yang telah kulihat, mungkin kau akan menciptakan ilmu yang lebih mengerikan lagi" Balas si Kura-kura sambil menggelengkan kepala.

"Tak ada yang lebih mengerikan dibandingkan hidup dalam kesendirian!" Balas budi

"Hehehe itulah yang kupikirkan ketika menciptakan teknik itu, Oke, ilmu yang kedua dinamakan [Terlelap dalam keabadian], ilmu ini merupakan ilmu yang menyerang ruh lawan, dengan menguasi ilmu ini, Kau dapat membuat ruh lawanmu tertidur, tak ada yang dapat membangunkannya sekalipun kepalanya terpenggal, Teknik ini kuciptakan untuk lawan – lawan yang tak ingin kubunuh" Kata si Kura-kura

Budi : "Hmmm aku rasa teknik ini akan sangat berguna di kemudian hari, Baik- "

Seketika, sebuah bayangan hitam masuk ke kamar Budi melalui jendela.

"We~k! Aku Pulang!! We~k! Hai Budi! Hai Kura-kura! Aku Pulang!!"

Seekor burung gagak bermata juling hinggap di atas kepala Budi. Walau berwujud gagak, Suaranya lebih mirip seperti bebek. Menurut pengakuan Si gagak, entah bagaimana ceritanya, si Gagak yang waktu itu masih menjadi telur bisa berada di sarang bebek bersama telur bebek lainnya.

Si Gagak tumbuh besar sebagai seekor bebek, hingga saat berumur 1 tahun, ia sadar bahwa dirinya adalah anak angkat. Dan mulailah perjalanan si Gagak mencari asal usulnya hingga akhirnya sampai di Kota Juanda. Bertemu Budi dan si Kura-kura abadi, hingga akhirnya menjalin hubungan persaudaraan dengan keduanya.

"Ya ya selamat datang, Pergi kemana saja kau hari ini ?" jawab Budi

"We~k! aku pergi ke bukit dekat sekolahmu We~k, Si Kakek coin menanyakan tentangmu dan si Kura-Kura, Sudah lama kau tak berkunjung ke rumahnya we~k!" kata si Gagak

"Ahh, bilang padanya 2 minggu lagi aku akan menemuinya, Bagaimana denganmu brother kura-kura ?" tanya Budi

"Ya, 2 minggu lagi aku akan ke sana"

"Okey, Juling! Bilang pada si Kakek kami akan menjenguknya 2 minggu lagi" Ucap Budi

Gagak : "We~k, Okey Dokey!, Kumbang Emas! Bilang pada si kakek bahwa Budi, Kura-kura abadi dan si Gagak tampan akan menjenguknya 2 minggu lagi"

Terlihat seekor kumbang berwarna emas dengan ukuran sebesar koin pergi terbang dari ujung jendela kamar Budi, Entah sejak kapan si Kumbang berada di situ.

Kura-Kura dan Budi : [Ahh, sepertinya si Kakek sudah sangat kesepian]

Tok~ Tok~ terdengar suara ketukan pintu.

Ilmu segel ruang yang dipasang Budi mampu mengisolasi suara dari dalam kamar, tetapi suara dari luar tetap dapat terdengar. Hanya Budi, Si kura-kura dan Si Gagak yang dapat masuk kamar sesuka hati, entah ilmu apa yang dipakai si kumbang.

"Budii~, Mandi dulu nak, Airnya sudah siap" Terdengar suara Sri dari luar kamar

Dengan sigap Budi melepaskan ilmu segel ruangnya

"Siap Ibunda!, sebentar lagi Budi turun" jawab Budi

"We~k, Bud Aku lapar.."

"Ya, Akan ku bawakan kau makanan sehabis mandi" Balas Budi sambil bersiap tuk Mandi

"Jangan lupa jatahku Bud"

"Siap tuan kura-kura~"

Seorang pemuda botak berkumis dan berjenggot, Seekor Kura-kura yang tak bisa mati, serta seekor Gagak yang dibesarkan oleh bebek.

Mereka sudah bersahabat selama hampir tiga tahun.

Si Kura-kura merupakan hewan panggilan Budi.

Di dunia ini banyak profesi pendukung yang dapat ditekuni oleh para pendekar seperti alchemist, beastmaster, rune master serta refiner dan banyak profesi lainnya.

Bakat budi dalam kultivasi dan ilmu kanuragan tergolong biasa-biasa saja. Untuk dapat bersaing dengan Adik dan Kakaknya, Budi perlu mencari methode lain.

Atas saran kakeknya, Budi belajar ilmu pemanggilan Hewan. Ilmu pemanggilan hewan memang lebih mudah dipelajari dibandingkan ilmu pendukung lainnya, hanya saja kekuatan hewan panggilan akan menyesuaikan dengan bakat kultivasi pemanggilnya.

Awalnya, Si Kura-kura hanyalah monster biasa, hanya saja suatu insiden merubah semuanya, sebuah kejadian yang akan merubah tatanan alam semesta di masa depan.

3 bulan setelah membuat kontrak dengan Budi, kejadian naas menimpa si Kura-kura. Dia mati keracunan akibat memakan masakan Maya!.

Untuk pertama kalinya Budi merasakan kehilangan seorang yang penting baginya, dan untuk pertama kali juga Budi membenci seseorang yang dulu di sayanginya.

Budi mengubur si Kura-kura di halaman depan rumahnya, tepat di dibawah pohon mangga. Tak lama setelah kejadian itu, Budi bertemu si Gagak Juling, Budi tidak pernah menyangka akan berteman dengan Seekor gagak aneh. Dengan kehadiran si gagak, Budi sudah mulai terlihat ceria.

Hingga pada suatu hari, Tepat tiga bulan semenjak kepergian si Kura-kura. Kota Juanda dilanda badai disertai petir. Saat itu Budi bersama si Gagak sedang termenung melihat ke luar jendela, Hingga mereka dikagetkan dengan petir emas yang menyambar ke arah pohon mangga.

Api berwarna abu-abu dengan cepat membakar pohon mangga menjadi abu, kencangnya badai tak mampu memadamkannya. Budi dan si Gagak melihat sesuatu yang aneh, api tersebut hanya membakar pohon mangga tetapi tidak membakar rumput disekitarnya.

Tak lama kemudian, kejadian yang lebih mengejutkan terjadi.

Si Kura-Kura bangkit dari kuburnya!!!