webnovel

Broken wedding

18+ Yang selalu Amara bayangkan dari sebuah pernikahan adalah laki-laki yang mencintainya, rumah tangga yang harmonis dan ... anak-anak yang menggemaskan. Tapi, bayangan itu semua hancur saat dia harus menikah dengan laki-laki dingin bernama Daneil Brown. Karena hutang budi, Amara tak dapat menolak saat kedua orang tua laki-laki itu memintanya untuk menikah dengan anak mereka. Sedari awal Amara tahu, pernikahan yang ia jalani adalah sebuah pernikahan yang rusak. Ia tahu pondasi awal pernikahan mereka sudah salah lebih dulu, jadi hanya menghitung waktu untuk bangunannya roboh. Tapi, Amara tak ingin pernikahannya benar-benar rusak. Ia terus berusaha untuk memperbaiki pondasi bangunannya. Ia terus berusaha mempertahankan pernikahannya meskipun ia tahu dirinya berjuang sendirian. Tapi, setelah berjuang yang tak ada artinya bagi sang suami. Pada akhirnya Amara menyerah. Dia biarkan bangunan itu roboh. Siapa sangka, ditengah keputusasaan Amara. Daneil malah berbalik arah, menginginkannya. Dia menahan Amara disaat wanita itu akan pergi. Tapi, semua sudah terlambat. Amara sudah pernah berjuang dan memberikan lelaki itu kesempatan, tapi lelaki itu menyia-nyiakannya. Dan kini, waktu yang Amara berikan sudah habis. Tak ada lagi kesempatan untuk laki-laki itu. Inilah pernikahan yang rusak.

CucokStory · Urban
Not enough ratings
160 Chs

tujuh puluh delapan

tujuh puluh delapan

Hallo, update, nih:)

Bagaimana kabarnya? Baik, kan, ya? Semoga kita selalu dalam keadaan baik selalu ya:)

Selamat Membaca✨~

~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~

"Makan, lah," Daneil masih terus berusaha agar wanita yang masih duduk di ranjang rumah sakit itu mau membuka mulutnya. Sudah sedari tadi dia berusaha agar Amara mau memakan makanannya, tapi wanita itu terus menolak.

"Daneil, biar bibi saja." ujar Siska pada Daneil.

Daneil terdiam, sebelum kemudian bangkit dari duduknya. Dia angsurkan piring berisi makanan untuk Amara pada wanita paruh baya itu. Berdiri tak jauh dari keduanya.

"Amara, bibi suapi ya. Kamu harus makan agar bisa cepat pulang," bujuk Siska membawa sendok yang berisi makanan ke depan bibir keponakannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com