Hayyo, kalian masih pantengin lapak ini? Daebak, aku salut loh🙈 Kalau kalian merasa makin lama, makin gaje. Nggak usah dilanjut nggak papa, jangan memaksakan diri ya😭
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Daneil menggeleng pelan saat ponselnya tak kunjung berhenti bergetar. Dia menyesal kenapa sebelum meeting dirinya tak mematikan ponselnya. Daneil menghembuskan nafasnya, menatap tak enak pada klien-kliennya.
"Silahkan diangkat terlebih dahulu, Pak Daneil. Siapa tahu, itu penting." ujar salah seorang di sana yang juga merasa terganggu dengan ponsel Daneil yang sedari tadi bergetar.
Daneil mengangguk. Dia kemudian mengambil ponselnya, melihat siapa yang meneleponnya dengan keukeh. Daneil mengernyit curiga saat yang terpampang di sana adalah nomor telepon rumahnya. Mendadak jantung Daneil berdetak tak karuan. Dia dengan segera berlari keluar dari ruang meeting untuk mengangkat panggilan itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com