Hallo, masih pada nungguin Amara--Daneil kan ya? Semoga iya, Amin💕
Buat kalian yang masih nungguin mereka, aku kasih love banyak-banyak nih💝❣️💖💗❤️💚💖💙💓💜💟🖤💕💛❤️💘💞 hehe ...
~Selamat Membaca✨~
s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~~s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Daneil kembali menuruni undakan anak tangga. Dirinya tak dapat tidur, meskipun jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Daneil merutuk dirinya sendiri karena hal itu. Bagaimana tidak kesal, jika esok dirinya harus berangkat pagi-pagi ke kantor. Selain karena besok ada meeting, jarak rumah orangtuanya dan kantor cukup jauh.
Hanya tinggal beberapa undakan anak tangga lagi, Daneil sampai di lantai bawah. Tapi, Daneil terdiam beberapa saat ketika melihat ayahnya yang sedang menonton televisi di ruang tengah dengan pandangan kosong. Laki-laki itu terlihat melamun yang entah melamunkan apa, Daneil pikir mungkin saja ayahnya memikirkan tentang kondisi Cintya-- ibunya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com