webnovel

Sekelas

Kau merasa dekat dengan ku atau jauh lebih pintar dari ku . Tapi tak ada satu orang pun yang mengerti diri ku selain diriku

"Al," ucap Vanka sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Alex dengan memasang wajah cemberut.

"hehe bercanda Al," Vanka menjauhkan wajahnya dari wajah Al.

" Al serem banget kalau natap Vanka datar mana tatapannya tajam lagi, " gerutu Vanka

Al mendengar ucapan  Vanka  yang mengandung rasa kesal pada dirinya. Al menatap lekat Vanka dan mengalihkan pandangannya dari pandangan Vanka ketika saling bertatapan.

"Hmp , dasar kaku ! dasar tembok !" Ucapnya sambil mengalihkan pandangannya juga.

Beberapa menit kemudian :

"Iss Al kita kan sahabat masak Al diemin  Vanka Padahal tadi waktu di ruang perpus Al ngejawab waktu Vanka tanya loh . "  kesal Vanka sambil menatap Al.

"Kring-Kring" bel berbunyi tanda istirahat.

"Yee istirahat Ayo ke kantin. " ajak Vanka sembari menarik tangan Al menuju kantin tanpa meninggu jawaban Al.

Sesampainya di kantin :

" Bu Vanka pesan makanan kek biasa ya! " teriak Gadis itu tanpa malu.

tingkah Vanka membuat Al menghela napas dan membuka HP memesan makanan online, sesuai dengan popularitas sekolah yang elit itu dipenuhi dengan anak-anak kaya raya seperti Al sendiri .

" Al kita nggak boleh megang HP loh! Al nggak takut dimarahin? " Tak Ada Jawaban apapun dari pertanyaan Gadis itu untuk orang di hadapannya dengan Al yang tetap memfokuskan pandangannya ke HP.

" Al udah nanti mainnya, Al mau makan apa? " tanya Vanka . Yang hanya mendapat jawaban yaitu gelengan kepala dari Al .

" Al nggak bawa uang? Ya udah Vanka pesenin ya. " " pesan makanan satu lagi samain aja sama pesenan Vanka tadi ! " teriak kembali gadis itu

Yang mengundang salah satu perhatian guru piket yang sedang berkeliling dan dan membuat guru itu menatap tajam ke arah gadis itu .

"Ups, Hehehe maaf Pak Lain kali nggak lagi, " Ucapkan Vanka sambil cengengesan

Guru itu hanya menatap pasrah lalu pergi . " Dasar anak zaman sekarang , mentang mentang  orang tuanya kaya nggak punya sopan santun . Tinggal jalan aja Malah teriak, "omel guru itu sebelum pergi.

Raut wajah cemberut muncul di wajah Gadis itu membuat Al menghela nafas dan pergi. " Al!! Iss masa Vanka ditinggal, "terlihat raut wajah masam dengan mata yang berkaca-kaca.

Ketika Vanka akan pergi Al kembali dengan membawa nampan berisi makanan yang dipesan Vanka tadi.

Vanka kembali duduk secepat kilat, dan mengubah raut wajahnya dengan mata berbinar dan ekspresi senang.

" Al yang terbaik, ini makanan yang Vanka pesan tadi kan? "tanya Gadis itu tak sabar melahap makanan nya dan kembali dijawab dengan anggukan kepala oleh Al .

" Makasih Al , tadi Vanka kira Al ninggalin Vanka." ujar nya lalu memakan makanannya.

"Ting "notifikasi dari HP Al membuatnya membuka Hp . Sebelum Al pergi ia mau berbicara pada Vanka agar Vanka tak mengiranya seperti tadi,  tapi ternyata Vanka fokus dengan makanannya dan membuat Al melangkah pergi .

***

Al mulai berjalan kembali ke kantin dengan makanan yang ternyata sudah ia pesan sebelumnya.

" Gadis itu sangat menyukai makan sampai tak sadar dia gampang merubah perasaannya juga. Dasar gadis aneh " Guman panjang Al terhenti saat menatap gadis di meja yang ingin ia tuju Menangis tanpa suara .

" apa dia berpikir aku meninggalkannya dan menangis, itu tidak masuk akal , "pikir Al

" tidak pandangan gadis itu kosong dan tak memiliki harapan di matanya, sepertinya.... "ucap Al  lirih lalu berjalan menuju Vanka.

Hanya beberapa langkah Al menatap jalan membuat raut wajah Vanka dapat berubah  ceria kembali dalam sekejab ??

Sepertinya muncul pertanyaan tentang gadis itu di pikiran Al. "gadis aneh "

"Al di mana tadi maaf aku tidak sadar, " Ucap Vanka sambil cengengesan.

" bukankah tadi dia sudah menatap lurus ke depan tempat bangku ku, apa bahkan tak ada seorangpun yang sadar dengan perubahan dia. "pikir Al sembari kembali duduk.

"Al bawa apa?" tanya Vanka " makanan. " jawab Al

" wah apa ini bekalmu dari rumah? " pertanyaan Vanka dijawab lagi dengan gelenggan kepala . "oh..."

" makan, nggak habis. " ucap Al lirih namun masih terdengar.

"?? Em.... Maksudnya  ? " Ucap Vanka bingung. 10% 20% 30%, 40%, 50% 60% 70% 80% 90% 100%

" Oh, Vanka boleh makan makanan Al? " ucapan Gadis itu dibalas dengan anggukan oleh Al.

"hehe Makasih Al. " Ucap gadis itu

Berbeda dengan Vanka yang fokus dengan makanannya, hal hanya  menatap menyelidik pada gadis yang berada di depannya.

" Kring-kring " tanpa Al sadar Tangannya sudah ditarik Vanka sampai tiba di depan kelas.

" Al Sekelas sama aku kan?? " tanya Vanka aku yang terjawab dengan anggukan oleh Al.

Kedua orang itu masuk kedalam kelas dan duduk di kursi masing masing

"Stt Al kenapa nggak duduk deket Vanka aja , " Ujar gadis itu

Al hanya diam dan tak menangapi . Sebenarnya Al tak ingin masuk kelas dan kembali pulang karna itu bukan hal sulit baginya tapi tanpa sadar karna terlalu meyelidik Vanka .

"Al ayo duduk dekat dengan ku , " "Brak " dengan sengaja salah satu siswi disana memasang kaki ditengah jalan sengaja membuat Vanka tersandung namun berhasil ditangkap oleh Al .

Al mengedarkan pandangan aneh pada orang yang sengaja membuat Vanka jatuh .

"Aku sudah muak mendapat tatapan dari gadis seperti itu ." Pikir Al

"Ah , maaf tadi aku nggak sengaja . Maaf sekali lagi . " Ujar Vanka meminta maaf

"Gadis bodoh , " Tak mau ambil pusing dengan tingkah gadis yang ia tolong Al memilih menyikir dan kembali duduk . Namun ternyata Vanka telah menahan tangan Al .

"Al mau ya setempat sama Vanka . Vanka janji kok nggak cerewet nggak,berisik ." Ucap Vanka memohon

"Dasar caper . "

Perlahan Vanka melepas gengaman tanganya setelah mendengar salah seorang siswa megatainya .

"Al selamat belajar , " Ucap gadis itu dengan senyum yang terukir diwajahnya

Tanpa sadar Al malah mempedulikan gadis itu dan memangang tangan Vanka .Alhasil Al pindah tempat duduk dan duduk bareng Vanka .

"Al makasih ya , Al gerasa Vanka yebelin ya ? Al kasihan sama Vanka ? Padahal tadi Vanka tuh cuman pura pura nggak gedenger perkataan mereka . Soalnya kata Ayah nggak usah denger perkataan orang lain yang penting Vanka belajar aja , supaya nggak gengangu konsen Vanka . " Ujara gadis itu panjang lebar

"Orang tua yang baik , " Ucap Al basa basi lalu diam seakan kepedulian nya telah hilang

Vanka tersenyum menatap Al yang menaruh kepalanya di meja dengan memasang pose ultramen seperti akan tidur .

Vanka juga melakukan apa yang dilakukan Al lalu berbisik ."Al Orang tua Al gimana sih ? "

Nihil tak ada jawaban dari orang di samping Vanka yang memang notabenya terbiasa menjawab dengan anggukan atau gelengan saja .

Vanka kembali duduk tegap dan hanya berfikir mungkin Al tertidur karna terlalu lelah mendengar basa basinya yang sedari tadi di ucapkanya

"Aku seneng Al ada dan mau jadi Sahabat ku walau di paksa , " Ucap lirih gadis itu sambil terkekeh kecil yang ternyata terdengar oleh Al yang masih belum tidur .