webnovel

Ayah Alex

Sakit ku bukanlah sakit mu tapi aku yakin kau mampu merasakan betapa tak nyamanya diriku jika memang benar kau berada di pihak ku

Al terbangun ternyata waktu sudah sore hari dengan ruang kelas yang hening menandakan bahwa orang orang telah pulang .

Al mengendong tas nya dan menatap gadis yang ternyata ikut tertidur di sampingnya dengan lelap .

Sepertinya Al tak mau pusing dengan gadis itu . Al telah membuka hp nya dan menyuruh salah seorang pelayan menjemputnya .

tepat saat pertama kali mengambil langkah keluar Al mendengar ringkuhan gadis yang mulai terusik akibat tidur sambil duduk dengan kepala terlelap di meja.

"Gadis bodoh bangun , " Ucap Al lirih membangunkan Gadis di sampingnya .

Vanka gadis kecil itu membuka mata perlahan namaun kembali menengelamkan wajahnya ke dalam tanggan yang menjadi tumpuan tidurnya saat tidur .

Al kembali membuka Hp nya dan mendapat kabar bahwa sopirnya sudah dateng . Lalu Al pergi tanpa basa basi tak ingin ambil pusing dengan gadis yang tertidur itu

***

"Berangkat !! " perintah Al

"Bik Tuan Alex " Jawab sang Sopir

Nyqtanya nama asli Al adalah Alex sebab itu Al berkata boleh saja jika Vanka mau memangil namanya Al toh itu bukan apa apa .

Sepertinya kini rasa ketertarikan Al pada Vanka telah hilang bersamaan dengan waktu hari ini yang telah berlalu .

Tetnyata kali ini Al kembali masuk walau sebenarnya ia bisa saja belajar Online , entah apa yang merasukinya kali ini .

"Hiks hiks , " terdengar suara tangisan seorang gadis saat Al melangkah masuk nyatanya itu adalah Vanka gadis yang kemarin tertidur dan ia tinggal kan .

"Ada apa lagi dengan nya , " Guman Al heran dengan Vanka yang gampang menangis itu padahal kesan pertama Al pada Vanka , adalah Vanka gadis yang Bad girl karena mengunakan bahasa Lo , Gue .

Kedua pasang mata Alex dan Vanka bertemu . Dengan mata yang sudah merah akibat kebanyakan menangis Vanka mengahmpiru Al dan mengadu padanya .

"Hiks Al hiks Vanka ketiduran hiks kemaren gelap Al Vanka bangun bangun udh gelap hiks Vankan takut gelap , " Adu gadis itu pada Alex .

Tak ada jawaban apa pun dari Alex . Namun Alex membiarkan Vanka memeluknya sembari menangis .

"Weh katanya si Alex kita mau nongkrong di rooftop kan ? " Ujar seseorang yang umurnya tak beda jauh dari Al , ia salah satu sahabat Al namanya Vino

"Aelah Vin kalo si Alex tau lo hampir lupa mati lu , " Ucap Vendra salah satu Sahabat Alex

"Punya dendam apa sih lo sama gue , " Kesal Vino

"Banyak buanget ... " ucap Vendra mendramatis .

"Lo berdua bisa diem nggak udh cepet ayo jalan kelamaaan Bangke ! " Upat salah seorang yang juga Sahabat dari Alex namanya Gio

"Tau nih si Vendra dendam banget sama gue , " Adu Vino

"Dih mau berantem bawa bawa temen , " Ejek Vendra

"Mau berantem jangan bawa nyawa gue Lo pada . Ini si Alex pasti udh nungu , " Ucap Gio kesal pada dua sahabatnya

"Eh stop stop bukanya itu Alex ya , " Ucap Vino sembari berhenti berjalan

"Ngaco Lu , " Ucap Vendra

"Bemeran kali ini nggak bohong Gua , " Ujar Vino meyakinkan

"Helleh berarti biasanya lo bohong kan , " Kesal Vendra dibalas dengan cengiran oleh Vino

"Itu beneran Alex , " Ucap Gio kaget dengan apa yang dia liat

"Wtf gue nggak salah liat itu ada gadis yang meluk Alex sambil nangis . Daekbak biasanya kan si Alex anti sentuh , anti cewek , anti kotor . Kesel nih pasti Alex bajinya bisa kotor sama ingun anak kecil , " Ucap Vendra panjanga lebar dengan kagum

"Emang Lu orang dewasa , " Ucap Gio nge-Gas karna kesal pada Sahabatnya

"Al hiks Vanka takut, Vanka kena karma ya? Vanka minta maaf,ta-tadi waktu ge-" belum selesai Gadis itu mengadu dengan thanksnya a mengusap Puncak kepala Vanka.

" aku nggak mau sendirian Al hiks , "ucap Gadis itu kembali merengek

Al berbisik pada Vanka . " Kau terlalu mengganggu kau tahu akibat kau ingin bersamaku? " Vanka hanya mengangguk sambil memeluk Al lalu Vanka pingsan di pelukan Al.

"kalian! "tatap Al tajam pada sahabatnya yang dari tadi hanya mengintip.

"hehe Bos maaf tadi takut ganggu Bos, "ucap Vino sambil cengengesan.

" lu jangan buat masalah deh Vin mending lo diem, " ucap Gio

" jadi bos cewek ini mau diapain dibunuh? " tak disangka umur mereka yang masih sangat muda ternyata adalah seorang psikopatter khususnya Alex Lavendro, anak tunggal keluarga Lavendro yang terkenal dengan kekayaan dan kekejamannya hanya orang bodoh yang petani menyerang keluarga Lavendro.

" sampai kau berani menyentuh Nyonya masa depan keluarga Lavendro nyawa keluargamu lah yang akan mati aku akan membuatmu menderita karena kehilangan. " anak laki-laki itu dengan seringai di wajahnya.

Semua sahabat Al langsung syok dan ter batuk-batuk mendengar pernyataan dari Alex cowok kecil yang sadis.

Di rumah sakit tepatnya di ruang VVIP yang ruang kamarnya saja layaknya sebuah rumah.

Di ruang VVIP itu terdapat 5 orang yaitu Vino , vendro, Gio dan 1 orang yang menatap lekat seorang gadis yang sedang pingsan Iya adalah Alex lavendro dan Gadis itu adalah Vanka.

" permisi tuan muda, kami akan menyuntikkan ini untuk Nona Van- " terpotong ucapan dokter itu dengan tatapan tajam Al.

Secara perlahan Gio mendekati dokter itu lalu Gio menepuk pondak dokter profesional yang dipesan khusus oleh Alex.

Gio lalu membisikkan sesuatu pada dokter itu. " dia Nyonya masa depan keluarga Lavendro , " lalu seakan tak punya tenaga dokter itu hanya terdiam bungkam dan berlutut memohon maaf . Tapi hal itu malah mengusik Vanka tepat sebelum Vanka membuka mata Al langsung menyuntikkan obat penenang dengan efek tertidur pada Vanka.

Al menatap tajam pada dokter lalu beralih menatap sahabatnya "dor , " salah seorang sahabat Alex membawa pistol dan menembak dokter itu sesuai dengan kode yang Alex berikan kepadanya setelah beberapa tembakan akhirnya dokter itu mati naas di ruang Vanka dirawat.

Secepat kilat ada beberapa orang yang langsung membersihkan mayat dokter itu lalu memanggil dokter lain untuk mengecek keadaan Vanka.

" Fendra mending lo telepon tante Luna sama om Kai Si Alex udah nggak bisa dikontrol Kita cuman bisa mematuhi perintah dia doang . Bisik Gio khawatir.

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam bertepatan dengan itu Vanka terbangun dan seakan lupa apa yang terjadi dengannya. Dengan heran , " kita ada di mana Al? "

Yang sontak langsung membuat 3 sahabat Al kaget, pasalnya Vanka berani membangunkan hal yang sedang tertidur. Video terlihat ingin memperingati Vanka agar ia tidak kena marah oleh Al Namun ternyata Allah sudah terlanjur bangun.

" mampus tuh cewek, dia nggak hati-hati banget " ucapin yang langsung ditatap tajam oleh Alex

"Al,Al Iya emang semalam Al nggak tidur? " tanya gadis itu "Ekhem," sekarang sudah malam lagi. " timpal vendra dan langsung ditatap tajam oleh Alex

"Hah! Al beneran , Ya ampun pasti Kak Safi udah khawatir sama aku ! "seru Gadis itu kaget

" Gio Apa dia sudah tidak punya orang tua? "

Niatnya Vino mau berbisik pada Gio tapi ternyata ia berkata dengan biasa dan membuat semua orang mendengar ucapannya.

"duh, Mampus gua. "Guman Vino

Almamarahi Vino Al langsung membalikkan badan fanka ketika melihat orang tuanya datang di malam hari dengan menodongkan pistol ke arah pundak Vanka yang berbalik.

"Huf, Untung aja Om Kai datang . " ujar Vino dalam hati

Dengan kode mata Al menyuruh sahabatnya menutup telinga Vanka agar tidak mendengar hal di sekitarnya selang beberapa menit terdengar beberapa suara tembakan .

" Boy dia adalah Ibu kandungmu tapi ambisius untuk mendapat martabat Bukankah itu juga untung untukmu Boy . "Ucap Kai

" It's okay Pah jadi kau bisa pergi sekarang, "kesal Alex.

" Boy, "ucap Ayah Alex terpotong melihat Vanka menghadapnya

Al Ada apa, siapa itu? " tanya Vanka sambil menarik ujung baju Al, yang membuat Al menatap tajam pada sahabatnya " dasar tidak becus. " ujar Al dalam hati

" Hai Nona muda. "sapa Kai mengubah raut wajahnya menjadi kalem.

"Om siapa? Om, Omnya Alex ya? "tanya Vanka

"Em iya, "bohong Kai yang langsung ditatap tajam oleh Al dan sahabatnya

" Oh, salam kenal om saya sahabatnya Al Nama saya Vanka , "Sapa Vanka dengan senyum hangatnya

" Anda bisa memanggil saya lady " ucap Kai bercanda pada gadis kecil itu

" Wah kalau Vanka udah besar Vanka mau punya suami kayak om yang ganteng , " ucapankan membuat orang lain di ruangan ini kaget

" apa saya masih muda? "ucapan itu mendapat angkutan dari Vanka dan tatapan tajam dari anaknya yaitu Alex.

" Vanka juga bingung padahal Om itu udah jadi Om Om tapi kok masih muda ya , "

"haha sungguh terima kasih, Begini saya punya urusan dengan Alex Boleh saya pinjam Dia sebentar? "ujar Kai

"em, tentu Vanka sudah baik baik saja ." jawab gadis itu sambil mengangguk.

"Ah , begitu ya tapi keponakan Om sepertinya khawatir sama Vanka ! " ucap Kai memancing emosi anaknya.

Aneka turun dari kasur di ruangan itu dan menggenggam tangan Al lalu berbisik walau masih bisa terdengar oleh yang lain, " kalau nggak usah khawatir pangkat baik-baik aja kok , udah Al sama om Kai aja, kasian Om Kai nunggu "