Prankkk!!!
Suara piring pecah terdengar jelas saat Zen hendak masuk ke dalam apartemennya. Ia langsung menuju sumber suara yang berasal dari dapur.
Kedatangannya cukup membuatnya panik saat mendengar suara itu. Ia bisa melihat Daisy hanya bersikap biasa sampai mata mereka bertemu bersamaan.
Ada kerinduan bercampur kekecewaan pada mata Daisy. Zen bisa melihat itu, tapi ia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi selama ia tidak ada di apartemen.
"He-hei! Maaf, kamu pasti kaget," ujar Daisy lalu merapikan pecahan piring itu dengan tangannya. Zen langsung meraih tangan Daisy dan menjauhinya dari sana.
"Biar Vino yang membereskan," kata Zen tegas. Zen langsung meneriaki nama Vino dan menyuruhnya membersihkan pecahan piring tersebut.
Zen langsung memeluk Daisy usai ia menjauhkan istrinya dari dapur. Begitu erat hingga membuat Daisy sulit bernafas. Sayangnya Daisy tidak membalas pelukannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com