"Aku mau bertemu Zen. Itu permintaanku, Jer."
Tiba-tiba permintaan Daisy membuat Zen semakin pusing. Ia yang baru saja mencoba bergulat dengan amarahnya karena hubungan Daisy dan Zen, kini Daisy meminta hal itu padanya di saat ia ditanya oleh Jeremy.
"Permintaanmu sangat … "
"Nggak masuk akal?" sambung Daisy. Ia merengut dan menundukkan kepalanya layaknya anak kecil. Padahal baru beberapa hari lalu Jeremy menjelaskan mengapa ia marah dan kesal sehingga menghindarinya seharian penuh, tapi Daisy seolah lupa akan hal itu.
Frustasi, Jeremy akhirnya bersimpuh dan menatap Daisy yang duduk di sofa. "Apa benar kamu mengidam ingin bertemu dengannya?"
Daisy mengangguk lemah. Ia juga tidak tahu kenapa cara ngidamnya itu terlihat sangat aneh dan tidak masuk akal.
Jeremy menundukkan kepalanya dan menaruhnya di kedua tangan Daisy yang berada di dua pahanya. "Ok. Tapi dengan syarat," ucap Jeremy menengadahkan kepalanya.
"Ya?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com