webnovel

empat

"lama banget sih sher, capek tau gw nunggu dari tadi disini" omel Bryan "bawel ih, lagi juga siapa suruh nungguin gw" oceh sheril yang tidak kalah garangnya dari Bryan. "Lo makin ke sini makin berani ngelawan gw ya" ucap Bryan emosi "bukan ngelawan er, gw cuma membela diri" bantah sheril "udah, males berdebat sama Lo! cepet naik" perintah Bryan "emang Mao kemana sih?" Tanya sheril "gak usah bawel dan gak usah banyak tanya, naik aza bisa kan!" Kesal Bryan sambil menggeretakan giginya "iya,,,, iya,,,cerewet" oceh sheril dan Bryan pun memelototinya karena ucapannya tersebut "he...he...sorry sorry" ucap sheril sambil mengusap ngusap punggung Bryan "pake nih" perintah Bryan sambil memberikan helm berwarna pink kepada sheril "wuihhh.... Keren banget helm nya" ucap sheril takjub "sengaja gw bellin buat Lo" ucap Bryan bangga "ohh.... Thank's kalo gitu" jawab sheril namun dengan nada biasa yang membuat Bryan sedikit kesal "Lo kok ekspresinya biasa banget sih sher, gak yang kaget or kagum gitu sama hadiah yang gw kasih" protes Bryan "lah,,, emang gw mesti gimana! Teriak kegirangan gitu?" Jawab sheril "ya seenggaknya Lo bahagia gitu gw kasih hadiah" ucap Bryan "eh tuan muda, ini cuma helm ya dan ntar juga gw balikin ke elo! Gw pake juga sebentar doang kan! Ngapain juga gw heboh" jawab sheril santai "heiiii..... Pacarku tersayang, tadi gw bilang kan itu hadiah buat Lo! Tuli kali Lo ya" ucap Bryan "hadiah juga, buat gw gak berkesan paham Lo" oceh sheril lalu memakai helm tersebut "hadiah sih helm, yang lain kek" batin sheril "bisa bisanya dia gak suka pemberian gw" batin Bryan kesal

Akhirnya mereka pun sampai di sebuah pusat perbelanjaan terbesar yang ada di pusat kota

"Gw heran ya sama Lo sher, bisa bisa nya Lo gak suka sama hadiah dari gw" oceh Bryan setelah membuka helm yang menutupi wajah tampannya "udah deh gak usah di bahas, gak penting" jawab sheril sambil memberikan helmnya kepada Bryan "gak penting gimana? Ini hadiah dari seorang Erlangga Bryan" geram Bryan sambil menekankan kata Erlangga Bryan "terus....!" Ucap sheril yang merasa sebal dengan sikap Bryan yang begitu bangga akan dirinya "ya seharusnya Lo bangga dong, apalagi status Lo itu pacar gw" ucap Bryan lagi dan sheril hanya meliriknya sekilas sambil mencibir begitu saja dan tentu saja hal tersebut semakin membuat geram Bryan. Setelah menitipkan helmnya di tempat penitipan mereka pun masuk ke dalam mall tersebut "kita mo ngapain sih ke sini er?" Tanya sheril "kencan" jawab Bryan santai! namun jawaban seperti itu sudah sangat biasa bagi sheril, yang mungkin bagi gadis lain sangat special dan bisa pingsan di tempat jika berkencan dengan bryan. "Makan dulu yuk" ajak Bryan sambil menggandeng tangan sheril. Waktu pertama kali sheril di gandeng oleh Bryan tanpa terasa tubuhnya menjadi panas dingin dan juga gemetar tak menentu! Tentu saja, cewek manapun yang di gandeng oleh cowok setampan dan sesempurna Bryan tidak akan dapat menahan detak jantung mereka yang tidak menentu termasuk sheril! Tapi sekarang bagi sheril semuanya adalah hal yang biasa dan dia tidak pernah main perasaan dengan semua yang di lakukan Bryan terhadapnya, ya karena status mereka saat ini bagi sheril tentunya hanya "kekasih palsu" yang akan berakhir dalam hitungan bulan! Ya setelah mereka lulus, keduanya akan menjalani kehidupan masing masing. Anggaplah saat ini ia memanfaatkan Bryan agar bisa bersekolah di sekolah elite tersebut. Bisa di bilang semenjak Bryan mengumumkan bahwa mereka berdua pacaran, tidak ada yang berani mengejek atau menghina sheril seperti di sekolah sebelumnya. Tentu saja bagi sheril itu merupakan sebuah keberuntungan dan juga perlindungan baginya. "Mau makan apa sher?" Tanya Bryan di tengah lamunan sheril "hah ... Emmmmm apa ya!" Pikir sheril "jangan bakso sama mie ayam! Pesen yang lain" perintah Bryan karena dia tau makanan favorite sheril tidak lain adalah bakso atau mie ayam "dihhh..... Kenapa emang!" Gerutu sheril "jauh jauh makan di sini, jangan makan yang biasa! Biar badan Lo juga lebih berisi" ucap Bryan yang mendadak jadi bawel "bukan urusan Lo" kesal sheril. Memang tubuh sheril ini sangat kecil, dengan tinggi sekitar 160cm berat badannya tidak sampai 50kg. "Kalo badan Lo kecil begini terus bisa bisa terbang kebawa angin" ledek Bryan seketika tampang sheril pun berubah merengut karena ejekan Bryan. "Kita makan steak aza ya" ajak Bryan lalu menggandeng kembali tangan sheril yang tadi sempat ia lepas saat membahas makanan dan sheril pun hanya menurut saja tanpa protes sedikit pun! Semenjak kenal dengan Bryan, sheril jadi sering sekali berpergian ke tempat tempat yang belum pernah dia datangi. Apalagi mall mall besar seperti yang sedang ia kelilingi sekarang, karena kehidupan sheril berbanding jauh dengan Bryan! Dan di dalam kamus kehidupan sheril tidak ada yang namanya mall atau pun hidup berfoya foya dan bermain apalagi kehidupan mewah seperti teman temannya! Yang ada di dalam pikiran sheril adalah bagaimana ia bisa menghasilkan uang untuk biaya sekolahnya tanpa harus menyusahkan ibundanya. "Lo ngelamunin apa sih?" Tanya Bryan kesal karena sejak tadi ia bertanya pada sheril mau makan apa, tapi sheril hanya diam dan bengong saja "hah.... Nggak kok" jawab sheril gugup "enggak gimana, daritadi gw tanya mau makan apa Lo gak jawab sher!!" Kesal Bryan "gw terserah aza, yang penting bisa di makan" jawab sheril sekenanya "ya udah, tunggu gw pesen dulu" ucap Bryan sambil beranjak menuju kasir namun dengan perasaan kesal dan jengkel karena sheril. "Lagi mikirin apa sih dia? Berani beraninya lagi jalan sama gw tapi pikirannya di mana mana" kesal Bryan dalam hati. Selesai memesan Bryan pun kembali ke tempat duduk mereka dengan membawa 2 gelas minuman soda beserta es batu sebagai pelengkapnya "nih minum, biar otak Lo gak kemana mana" kesal Bryan sambil memberikan sebotol soda serta gelas berisikan es batu "apa sih, sewot banget" ucap sheril "ya gimana gw gak sewot coba, gw tanya tapi gak Lo respon!" Kesal Bryan "iya iya maaf" jawab sheril mengalah, karena dalam hal ini dia memang bersalah. "Ngomong ngomong kita sebenarnya mau ngapain sih er?" Tanya sheril lagi, yang bingung dan tidak tau mengapa dia di bawa ke mall tersebut oleh bryan. "Nonton" jawab Bryan singkat "hah....?" Kaget sheril "biasa aza dong" jawab Bryan "er, Lo tau kan gw ini bukan orang yang memiliki banyak waktu senggang seperti Lo" ucap sheril dan Bryan dengan entengnya hanya mengangguk sambil meminum es sodanya "dari pada nonton yang bisa memakan waktu 2 jam, mending gw bantuin nyokap bikin dagangan" oceh sheril yang merasa kesal dengan kelakuan Bryan saat ini! Padahal dia tau kalo sheril dan ibunya berjuang mati Matian untuk mencukupi kebutuhan mereka.