Elia memejamkan mata lagi. Mula-mula yang terlihat hanya warna merah. Kemudian meluas tapi acak. Ada pemandangan orang-orang panik, koran dilemparkan begitu saja oleh orang yang berusaha membantu tapi dengan perasaan ngeri, ada banyak juga yang merasa ngeri sambil berbisik satu sama lain di kedai, di warung kelontong, pejalan kaki, pesepeda motor, pengendara mobil, semuanya berhenti dan memperhatikan korban bersimbah darah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com