"Man?"
"Aku Pin."
Nas menyeringai, malu. Ia tidak peduli itu Man atau pun Pin. Nas menarik tangan pria itu dan segera mendekapnya.
"Boleh aku seperti ini? Sebentar saja," tanya Nas, sepertinya ia berat menerima kalau Man adalah Pin, saudara kembarnya yang telah lama hilang.
"Waktu kita juga hanya tersisa sebentar saja. Kamu bebas memperlakukanku sesuka hatimu, apa yang kamu inginkan," balas Man.
"Aku tahu, kita tidak akan bisa bersatu untuk cinta yang kita miliki masing-masing, namun kita masih tetap bisa bersama bukan? Kita adalah saudara kembar. Tidak peduli nanti, pada akhirnya siapa pasangan yang akan mendampingi hidup kita," tutur Nas.
"Maaf, Nas … maaf untuk semua salahku," ucap Man, mendorong pelan Nas, hingga dekapannya terlepas.
"Man—"
"Selamat tinggal."
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com