"Masih malu?" Tanya Irsan pelan menatap Arisha yang sekarang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dalam hati Irsan tersenyum lucu melihat tingkah istrinya. Sengaja memang Irsan tidak mengungkit apa yang terjadi tadi malam tapi karena sahabat istrinya yang menggoda mau tak mau ingatan yang awalnya ia simpan mendadak muncul kembali.
"Kamu lapar?"
"Sha," panggil Irsan ketika tidak mendapat respon juga. Dering hpnya membuat ia ssgera mengalihkan perhatian.
"Halo."
"Bilang sama Arisha, latihan lagi entar."
"Siapa?"
"Dea." Irsan mengangguk lalu menutup sambungan. Ia berjongkok di depan istrinya dan melepas tangan yang menutup wajah iatrinya. Irsan menatap Arisha dengan matanya yang berbinar indah sambil tersenyum manis.
Dewwg!
Arisha merasakan pipinya memanas. Merona secara alami tanpa bantuan blush. Hanya ucapan Irsan yang biasa saja tanpa embel-embel menggoda tapi bisa membuatnya meleleh seketika.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com