webnovel

TITIK TERANG

"Jadi begini tuan, berdasarkan penyelidikan yang saya dapatkan Nyonya Intan adalah korban pemerkosaan 17 tahun lalu yang dilakukan oleh seorang pengusaha muda sukses disebuah rumah kosong. Namun kasusnya dirahasiakan karna pihak keluarga tersangka telah memberikan sejumlah uang kepada orang tua si korban. Namun ketika Nyonya Intan terdeteksi hamil, beliau Justru dibuang oleh Ayah tirinya."

"Yah saya ingat, Waktu itu saya melihat Intan ditinggalkan dipinggir jalan dan sepertinya wanita yang histeris itu... ??"

"Beliau ibunya Nyonya Intan tuan.. beliau saat itu tidak bisa melihat. Namun sekarang beliau sudah di operasi dan sudah bisa melihat lagi.. Sebenarnya saat itu berdasarkan perjanjian dengan pihak tersangka Ayah tiri Nyonya Intan harus melenyapkan janin tersebut atau membunuh Keduanya. Namun beliau lebih memilih membuang Nyonya Intan dengan harapan akan ada yang membawanya pergi hingga pihak keluarga tersangka mengira bahwa ia sudah mati."

"Dimana mereka tinggal..?? Dan apakah mereka tahu orang yang merampas kehormatan putrinya ??" dr. Bryan begitu antusias.

"Maaf tuan untuk saat ini saya belum bisa memberitahukannya, demi keselamatan beliau dan juga keluarga Anda. Karna Ayah tiri Nyonya Intan juga sudah di tangkap orang itu. Namun yang pasti beliau sudah memberitahukan orang yang telah menghancurkan hidup putrinya tersebut."

"Siapa dia.. ??" Tanya dr. Bryan lagi kali ini lebih penasaran. James menghela nafas panjang, ia seperti ragu memberitahukannya.

"Katakan siapa dia..??" Paksanya lagi.

"Anggara Adiyaksa tuan... pemilik perusahaan ADY'R Group..!!"

"Apa.. ??" Sontak laki-laki itu langsung shock, ia tak menyangka bahwa orang yang dulu dianggapnya baik itu ternyata biadab.

"Tidak mungkin..!!" Gumamnya.

"Pantas saja waktu di rumah sakit dulu, Dia bisa menenangkan little Lian yang sedang histeris.. ternyata dia Ayah kandungnya." Ucapnya Lagi membatin.

"Dan sepertinya beliau mengetahui Nyonya Intan dan putrinya masih hidup, jadi beliau merencanakan penculikan dan pembunuhan Nona Berlian pada 9 tahun yang lalu. Karna berdasarkan penyidikan Team saya, mobil itu sengaja ditabrakkan ke pembatas jalan supaya terjun ke laut sedang supir itu sudah lebih dulu melompat sehingga ia bisa selamat."

"Tunggu.. tunggu.. Anda bilang penculikan tersebut untuk melenyapkan Adik saya..?? Jika memang tuan Anggara yang ada dibalik semua kejadian itu, kenapa beliau ingin membunuh darah dagingnya sendiri.. ??"

"Itu juga yang masih menjadi pertimbangan saya tuan muda.. sepertinya ada orang lain yang merencanakan itu semua."

"Saya pikir juga begitu, sebelumnya kami pernah berbincang di rumah sakit dulu, beliau mengatakan bahwa ia harus waspada pada keluarganya sendiri."

"Bisa jadi itu istrinya Dad..!! Dia tidak ingin Lian hadir dalam keluarganya."

"Yah masuk akal juga..!!"

"Bagaimana dengan pamannya, karna sejak kasus pemerkosaan itu beliau yang mengurus semuanya." James justru punya pendapat sendiri, keduanya hanya terdiam.

Sementara itu di tempat lain,

"HAACYYIIIMMM".. Anggara tiba-tiba bersin.

TOK TOK TOK.. !!

"Masuk.. !!" Laki-laki itu segera merapikan penampilannya.

"Maaf tuan.. ada yang ingin bertemu, Katanya sudah ada janji dengan Anda." Sekretarisnya melaporkan.

"Yah.. persilahkan mereka masuk !!"

"Baik tuan..!!" sekretaris itu membungkukkan setengah badannya.

Tidak berapa lama kemudian,

"Permisi tuan.. !!" Dua orang laki-laki masuk.

"Silahkan duduk..!! Apa ada kabar baik..??" Anggara tak ingin berbasa-basi.

"Benar tuan.. kami sudah menemukan titik terang mengenai Wanita itu. Berdasarkan data yang kami kumpulkan wanita itu ternyata memang masih hidup..!!" Ucap salah satu laki-laki itu seraya duduk.

"Oh.. ya.. ?? Bagaimana keadaannya dan bagaimana dengan anaknya..?? Apa masih hidup juga ??"

"Wanita itu sudah dinikahi oleh seorang dokter tuan, Namun keadaannya sangat memprihatinkan Karena depresi dan hampir mengalami gangguan jiwa."

Anggara terlihat shock, ia benar-benar merasa bersalah pada wanita itu.

"Kami juga sedang menyelidiki Anak yang ia kandung dulu, karna 9 tahun yang lalu anaknya itu telah diculik oleh sekelompok orang penjahat dan naasnya lagi mobil penculik itu mengalami kecelakaan. Mobilnya masuk kedalam laut, namun polisi sampai sekarang belum bisa menemukan Jasad supir dan anak yang diculik itu. Ada kemungkinan keduanya masih hidup."

"Apa.. ??" Anggara begitu terkejut.

"Benar tuan, tapi kecelakaan itu sepertinya direncanakan. Mereka semata-mata menculik bukan untuk meminta uang tebusan namun justru ingin melenyapkan Anak tersebut, sepertinya ada konspirasi dibalik itu semua."

"Apakah ada kemungkinan Supir tersebut yang justru membawa Anak itu bersamanya ?? Dan merekayasa kecelakaan itu hingga terkesan semuanya mati. Dan Apa kalian sudah tahu siapa yang menjadi dalang penculikan itu ??"

Kedua Laki-laki itu saling berpandangan, mereka seakan takut mengemukakan temuannya.

"Apa itu orang dalam.. ??" pancing Anggara,

Keduanya hanya mengangguk.

"Tapi sejauh ini beliau tidak melakukan hal yang mencurigakan tuan, hanya mengutus beberapa orang untuk bisa menemukan anak itu. Karna jika memang Beliau sudah tahu Anak itu ada pada sang supir atau masih hidup atau justru sudah terbunuh beliau pasti tidak akan repot-repot mengutus orang lagi untuk mencari anak tersebut..!!"

"Jadi beliau sampai sekarang masih mengincar anak itu..?? Apa yang direncanakan paman, kenapa beliau ingin menyingkirkan anak itu. Bukankah harusnya beliau senang karna Aku mempunyai dua anak.." Gumam Anggara membatin.

"Baiklah.. saya mengerti..!! Kalian boleh keluar, pantau terus pergerakan beliau jika ada perkembangan lagi tolong segera laporkan."

"Baik tuan..!!" Keduanya pun keluar.

Setelah pertemuan di Restauran tadi Kenza ingin kembali ke kampusnya, masih ada satu mata kuliah lagi yang harus ia ikuti siang ini. Sang Daddy juga sudah kembali ke rumah sakit dengan mobilnya sendiri karena keduanya membawa mobil masing-masing. Namun ketika lampu merah, tanpa sengaja Kenza melihat seorang gadis berseragam sekolah yang tengah mengendarai motor sport disebrang jalan sebelah kanannya seketika berhenti, padahal di jalur Gadis tersebut tidak ada lampu merah. Gadis itu turun dari motornya tanpa membuka helm sama sekali, kemudian berkacak pinggang seraya menendang motor tersebut dengan keras.

"Awww... !!" Gadis itu terlihat kesakitan sambil memegangi kakinya.

Melihat hal itu Kenza langsung tertawa, ia mengamati gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Meski agak jauh namun ia tetap bisa melihat penampilan gadis tersebut. Kakinya yang jenjang dan mulus, dengan rok pendek yang sangat mengumbar bagian atas lututnya. Seragam atasnya berbalut Sweater warna navy dan tubuhnya sangat proporsional tak ayal membuat Kenza geleng-geleng kepala.

Gadis itu masih terlihat kesal, kemudian ia membuka helmnya perlahan dan..

"Swwiitt wwiiitt..." Suara siulan laki-laki bermotor terdengar dari sebrang jalan, tepat di samping mobil Kenza hingga membuat gadis itu menoleh ke asal suara tersebut seraya mengibaskan rambutnya yang panjang ikal terurai hingga membuat laki-laki itu shock. Apalagi gadis tersebut langsung memberikan Flying kiss, auto kejang-kejang tuh orang. Bahkan Kenza saja sampai dibuatnya tersipu.. Namun Kenza langsung tersadar ia terkejut melihat wajah gadis itu yang sepertinya sangat Familiar.

"Lian... ?? bukankah itu Lian.. ??" Kenza langsung keluar dari mobil untuk menghampiri gadis tersebut.

"Yan... Yan... tunggu!!" Teriak Kenza berusaha menghentikan Gadis itu.

Sayangnya gadis itu sudah masuk kedalam sebuah mobil Van dan meninggalkan motor sport nya yang saat ini sedang dipegang seorang laki-laki bertubuh besar. Kenza ingin menanyakan orang tersebut namun lampu jalan sudah berubah hijau dan kendaraan-kendaraan di belakang mobilnya sudah mulai menyalakan klakson karna tak sabar, akhirnya Kenza mengurungkan niatnya untuk menghampiri orang tersebut.