"Ada apa denganmu? Aku bertanya padamu, kenapa malah diam dan menatapku begitu saja?" Louisa kembali bertanya, tetapi dengan nada suara khawatir sekaligus sedikit kesal melihat sikap Mataya.
"Bukan urusanmu." Mataya kembali merebahkan tubuhnya dan berbalik badan menghadap arah lain sekaligus membelakangi Louisa yang sedang mengajak nya bicara.
"Ck, kalau ada orang yang bicara itu diperhatikan, Mataya. Kau ini benar-benar tidak sopan, ya!" Louisa mengembuskan desah napas berat melihat kelakuan Mataya yang masih terus menyebalkan dan membuatnya darah tinggi. 'Anakmu ini sama-sama menyebalkan dengan dirimu, ya, Zagita!' batin Louisa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com