LOUISA YANG PENUH PERHITUNGAN

"Tunggu dulu, Mataya. Setelah memanfaatkan orang lain kau ingin pergi begitu saja?" ucap Louisa menghentikan pergerakan Mataya yang ingin masuk ke dalam mobil.

Mataya yang mendengar suara wanita yang menganggap dirinya sebagai seorang ibu darinya dan juga Biserka, lantas mendengus malas. Dia lalu menoleh ke arah Louisa dengan tatapan yang kembali tidak bersahabat seperti biasanya. "Kita akan berurusan saat sudah sampai di rumah. Aku tidak akan lari dan bersembunyi begitu saja. Jangan samakan aku denganmu. Aku tidak sepengecut dirimu."

"Ck, masih bisa kau berkata seperti itu pada orang yang telah membantumu?!" Louisa memasang raut wajah kesal dan tak terima.

"Sudah, Ma. Jangan berdebat lagi. Kita bicarakan lagi saat sudah sampai di rumah," ujar Biserka ikut menenangkan sang ibu yang sedang bertengkar dengan anaknya yang lain.