"Memukul bantal tidak seenak memukul orang, kan?" sahut orang yang memasuki kamar Mataya. Dan tentu saja dia adalah Benvolio.
Mataya lantas menoleh ke asal suara dengan sangat malas. Dia lalu menatap tajam orang tersebut dan berkata, "Urus saja urusanmu sendiri! Tidak usah terus ikut campur urusan orang lain! Menjengkelkan!"
Benvolio lantas tersenyum nakal saat mendengar Mataya yang terus meresponnya dengan kata-kata yang sama sekali tidak ramah juga tidak bersahabat kepadanya.
'Susah sekali meluluhkan wanita satu ini. Begitu keras kepala dan kata-katanya begitu tajam dan menusuk perasaan. Akan tetapi, aku tidak masalah dengan itu. Aku sangat suka wanita seperti itu.' Benvolio membatin, seperti tidak pernah sadar bahwa dirinya juga sama seperti Mataya yang seperti itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com