Semakin mendekati akhir semakin seru pelelangan itu berlangsung. Harga-harga fantastis yang bahkan belum pernah sekalipun didengar oleh Keisha laksana curah hujan. Seakan-akan para penggila berlian dan batu permata itu memiliki saldo rekening yang tidak terbatas.
Hal ini tentu semakin memberikan harapan yang begitu besar di dalam hati Keisha, tentang harga yang akan lebih tinggi lagi yang nanti ia dapatkan dari berlian biru yang ia beri nama Aquamarine itu.
Pelelangan itu berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan. Entah karena para tamu yang hadir terlalu antusias, atau pula karena para bangsawan lebih sering melepaskan berlian dan batu-batu permata unik itu untuk mendapatkan sang primadonanya di akhir pelelangan.
Saat itu, Keisha tidak saja ditemani oleh Arni, namun Pramudya dan Wilma serta Seta Adiprana dan Anya Tristuti juga akhirnya bergabung dengan kedua muda-mudi itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com