"Bukankah itu sesuatu yang buruk?" ujar Keisha seakan memprotes denga apa yang diucapkan Delima tersebut. "Bahkan terdengar sangat buruk."
"Kurasa tidak. Kamu tidak mengetahui alasan di balik itu, Kei."
"Memang. Aku memang tidak mengetahui alasan di balik apa yang kaummu lakukan itu kepada kami para lelaki. Tapi setidaknya, meninggalkan orang yang sudah kau pilih, memaksa mereka untuk melupakan kalian… ini, terdengar sangat buruk dan menyedihkan untukku."
Itu sama saja dengan kelakuan para lelaki hidung belang, pikir Keisha. Mengencani para pelacur demi melampiaskan hawa nafsu, dan kemudian pergi meninggalkan mereka seolah meraka bukanlah makhluk bernyawa. Seolah mereka tidak memiliki hidup yang berharga sama sekali.
Ya, itu terdengar sama. Meski hal ini adalah kebalikan dari apa yang diucapkan Delima, pikir sang pemuda.
"Mungkin… ya, mungkin kau benar. Hanya saja, memang sudah begini jalan hidup kami, Kei. Apa kami harus menentang ketetapan Tuhan, Kei?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com