webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Negeri Dongeng

"Begitu, ya?" Keisha tersenyum mencoba untuk tidak terlihat mencurigakan di hadapan semua orang.

"Ya," sahut Pramudya pula. "Aku cukup mengenal perusahaan itu dan bosnya, Kei."

"Yaah, ayah saya pernah mengatakan hal serupa."

"Begitulah," kata Pramudya. "Jika bos perusahaan itu datang ke satu acara, ayahmu pasti akan diajak sebab Pak Kurnia itu seorang yang sangat dipercaya oleh bosnya."

"Wow…" Seta Adiprana mengangguk-angguk. "Sepertinya orang tuamu bukanlah orang sembarangan, Kei."

"Aah, tidak," Keisha tersenyum sembari menggaruk-garuk kepalanya. "Pak Seta hanya terlalu memuji saja. Kami hanya orang biasa yang datang dari pedalaman Lampung, itu saja."

"Nah," sahut Pramudya pula sembari tertawa-tawa pelan. "Itu pula yang membuatmu istimewa, Kei, juga ayahmu itu."

"Istimewa?" ulang Keisha, ia tahu Pramudya hanya sekadar bergurau saja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com