"Besok nenek dan ibumu akan pulang," ujar Keisha, lalu mendongak menatap langit. "Lalu apa?"
Langit malam kali ini terlihat tidak seindah malam sebelumnya. Sang rembulan yang tak lagi sempurna itu terlihat malu-malu di balik awan yang tebal. Ya, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.
Keisha mendesah panjang, lalu memejamkan matanya, mencoba menemukan ketenangan di antara nyanyian para serangga malam serta penghuni hutan belantara lainnya.
Tapi tidak ada satu hal pun yang sanggup membuat hati yang sedang risau dan berkecamuk itu menjadi tenang. Tidak sama sekali.
Semakin Keisha berpikir bahwa 'tugas'-nya akan segera berakhir, menjaga Delima, semakin ia terpuruk dalam kerisauan yang mendalam. Gundah gulana.
"Kei, kenapa kamu terlihat sangat tidak bergairah seperti itu, atau cuman perasaanku saja?"
Kembali pemuda tersebut mendesah halus namun cukup panjang. Ia menekur, dan kembali hening.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com