webnovel

Belum Berakhir

Semua berawal ketika seorang gadis pindahan yang sukses membuat ketua geng jatuh hati namun enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu. Gengsi? Mungkin. Di awal pertemuannya selalu saja ada pertikaian diantara mereka berdua. Apakah Si ketua geng bisa mengungkapkan perasaannya? "Ehh, sorry? Gue nggak sengaja" "Sorry-sorry, kalo jalan tuh pake mata!" Seseorang yang terus memperjuangkan cintanya. Karena ia tahu bahwa semuanya masih bisa di perbaiki, semuanya masih bisa untuk bersama karena semuanya masih belum berakhir.

Ervantr · Teen
Not enough ratings
282 Chs

Kejutan

Setelah pergi dari tempat kejadian itu, Kenzo melajukan motornya menuju Apartemen Barga. Karena itu keinginan Nata, Nata tidak ingin pulang kerumah dengan keadaan kacau seperti ini.

"Gimana keadaan Gracia ya sekarang?" tanya Nata menoleh kearah Kenzo.

"Dia udah dibawa kekantor polisi, dan ditahan," jawab Kenzo.

"Gue gak nyangka aja dia begitu, gue pikir dia sahabat yang baik, nyatanya enggak. Keknya dia benci banget sama gue, sama hubungan kita. Dia bilang udah lama suka sama lo, tapi gue dengan mudahnya dapetin lo, dan dia bilang gue udah rebut semuanya dari dia," ucap Nata menunduk.

"Jangan dipikirin lagi ya, mereka itu cuma terobsesi. Gue obatin luka lo ya." Kenzo berjalan mengambil kotak P3K diatas meja.

"Sorry, gue gak sengaja. Sakit banget ya? Tahan bentar, ini hampir siap," ucap Kenzo sambil membersihkan luka disudut bibir dan pipi Nata.

"Nah siap, masih sakit?" tanya Kenzo.

"Enggak, Zo." Nata menggelengkan kepala.

"Nat, maafin gue ya, gue gak sengaja bentak lo, gue kebawa emosi," ucap Kenzo sambil menatap Nata, dan menggenggam tangannya.

"Gakpapa, Zo. Gue juga minta maaf sama lo, karena udah bikin lo panik nyariin gue," jawab Nata.

"Kita baikan ya, jangan marah lagi, dan jangan kabur kabur lagi," ucap Kenzo.

"Iyaa"

"Lo udah makan?" tanya Kenzo.

"Belum," jawab Nata sambil menggeleng.

"Cari makan yuk"

"Oke." Nata mengangguk seraya berdiri, dan menyamakan langkah dengan kenzo.

***

Setelah sampai disebuah Restaurant, Kenzo dan Nata duduk menunggu pesanannya datang.

"Gimana hubungan lo sama bokap lo? Kasih waktu buat bokap lo ngejelasin masalah itu Zo, kasian." Nata memulai pembicaraan.

"Gue udah tau semuanya, Nat. Bokap gue udah ngasih bukti."

Flashback.

Kenzo mengambil dan menggenggam flasdisk itu. Setelah Arka papanya beranjak dari sana, Kenzo bangkit berdiri dan melangkah menuju kamar. Karena penasaran, alhasil Kenzo melihat rekaman yang ada di flashdisk itu.

"Ternyata selama ini gue salah, gue udah nuduh papa bunuh mama. Maafin Kenzo pa, selama ini udah kasar dan sering bentak papa," ucap Kenzo sendu menatap rekaman itu.

"Perkataan lo sama jimmy bener, Nat. Andai gue gak tutup telinga dari masalah ini, dan denger penjelasan papa, mungkin gue gak akan seperti ini, yang selalu bersikap dingin dan kasar sama papa."

"Setelah ini gue harus minta maaf sama papa, semoga papa maafin Kenzo pa," batin Kenzo.

Nata menyimak dengan baik semua yang diceritakan Kenzo. Disisi lain Nata senang, akhirnya Kenzo bisa baikan dengan papanya.

"Menurut lo, papa mau maafin gue gak?" tanya Kenzo menatap Nata.

"Pasti dimaafin, Zo. Gak ada orang tua yang gak mau maafin anaknya sendiri," jawab Nata.

"Gimana sebagai tanda maaf lo sama papa lo, kita bikin kejutan?" ucap Nata sumringah.

"Kejutan?"

"Iyaa"

"Tunggu bentar," ucap Kenzo sambil mengecek hpnya.

"Kebetulan banget, Nat. Besok papa ultah," ucap Kenzo senang.

"Bagus kalo gitu, kita harus siapin semuanya dari sekarang."

"Jangan lupa kasih tau sahabat lo, Zo. Biar gue kasih tau sahabat gue juga, biar rame ada yang bantuin," ucap Nata mengingati.

"Siap komandan!" Kenzo mengangkat tangan hormat.

"Ihh, kok komandan sih? Ganti ganti," ucap Nata menggelitik pinggang Kenzo.

"Jangan siap komandan lagi," peringat Nata pada Kenzo.

"Iya, siap sayangnya Kenzo," jawab Kenzo.

"Nah itu baru bener," ucap Nata sambil tersenyum lebar.

"Gemeshh banget, pacar siapa sih?" Kenzo mencubit pipi Nata.

"Pacar kamu," jawab Nata dan balas mencubit pipi Kenzo.

Kenzo tersenyum, hatinya menghangat. Akhirnya kesalahpahaman ini akan segera berakhir, dan Kenzo berjanji untuk meminta maaf sama papanya, dan itu karena bantuan gadis yang didepannya ini.

***

Hari yang ditunggu Nata dan Kenzo pun tiba, dimana hari Ulang Tahun Arka Anderson papanya Kenzo. Mereka telah menyiapkan semua bahan dan peralatan untuk merayakan acara itu. Yang merayakan hanya Kenzo, Nata, anggota inti The Lion King, dan sahabatnya Nata.

Lihatlah! Mereka semua sangat sibuk. Ada yang mendekorasi ruangan, mengatur letak lampu, memasak makanan, membuat minuman, dan berbagai macam kue. Mereka semua berinisiatif untuk merayakan acara itu pada malam hari, dimana siang ini mereka gunakan untuk bersiap, dan kebetulan Arka papa Kenzo berada diKantor, jadi mereka semua lebih leluasa tanpa harus takut ketahuan.

"Jim, bantu angkat tu meja kesini," celetuk Zion pada Jimmy.

"Zo, ini taroh dimana biar keliatan lebih bagus?" tanya Libra sambil mengangkat vas bunga.

"Taroh di tengah-tengah meja," jawab Kenzo.

"Hufft! Akhirnya selesai juga dekor nih Ruangan. Thanks ya bro," ucap Kenzo sambi menatap semua sahabatnya.

"Sekarang giliran kita bantu Nata dan sahabatnya yang lagi masak didapur," ucap Kenzo, seraya melangkah kedapur.

Mereka mengangguk dan mengekori Kenzo dari belakang.

"Hallo para gadis, sampai dimana nih masakan kalian?" tanya Jimmy.

"Semua udah siap. Tinggal bikin cake strawberry sama cake ultah," jawab Nata.

"Sini gue bantu," ucap Kenzo dan mendekat kearah Nata.

"Bantu apa? Emang lo bisa masak?" tanya Nata menoleh kearah Kenzo.

"Bantu ini," jawab Kenzo, dan mencomot buah strawberry Nata, kemudian berlari dari sana.

"Ihh Kenzo. Balikin strawberry gue." Nata mengejar Kenzo.

Terjadilah aksi kejar kejaran disana. Semua sahabat Kenzo dan sahabat Nata hanya geleng kepala melihat tingkah sepasang kekasih itu.

Kaki Nata tersandung, dan hampir saja terjatuh. Untung saja Kenzo lebih cepat menangkapnya.

Jantung Nata serasa mau copot, jika harus bertatapan sedekat ini dengan Kenzo. Nata menahan nafas.

Kenzo mengecup kening Nata, dan itu membuat mata Nata mengerjap lucu dengan pipi yang bersemu.

"Lain kali hati hati," ucap Kenzo sambil melepaskan dekapannya.

"Gu-ee mau lanjut bikin cake strawberry lagi," ucap Nata cepat dan berlari dari sana.

Setelah setengah jam berkutat dengan cake strawberry, akhirnya selesai juga.

"Guys, cake kita udah selesai," ucap Nata sambil meletakkan cake itu diatas meja.

"Sekarang waktunya bikin cake ultah," ucap Nata lagi.

"Biar gue yang bikin," ucap Kenzo, yang entah sejak kapan berdiri disana.

***

Setelah setengah jam, akhirnya cake ultah yang dibikin Kenzo jadi juga, setelah dua kali melakukan percobaan, namun gagal. Melihat itu, akhirnya Nata turun tangan membantu. Dan dikarenakan bahan tinggal sedikit, jadilah cake ultah ala Kenzo berukuran kecil.

"Gimana? Bagus gak hasil karya gue?" tanya Kenzo pada semua orang yang disana.

"Kecil"

"Gak papa kecil. Tapi usaha gue bikinnya gede," jawab Kenzo sambil menepuk dada bangga.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00 wib. Mereka semua sudah siap, tinggal menunggu Arka papanya Kenzo pulang dari kantor. Mereka mematikan lampu ruangan, saat mendengar suara deru mesin mobil.

Pintu rumah Kenzo terbuka, menampilkan Arka papa Kenzo yang menenteng tas kerjanya.

Mereka mendengar Arka papa Kenzo mengumpat, siapa pelaku yang mematikan lampu ruangan, padahal lampu semua tetangga menyala.