"Karena bahagiamu adalah sebagian besar dari bahagiaku."
Dentingan sendok dan garpu terdengar memenuhi ruang makan. Malam ini seperti rutinitas setiap harinya, Shena dan kedua orangtuanya tengah menyantap makan malam bersama-sama. Jika biasanya Shena selalu semangat saat melakukan makan malam bersama keluarga, namun untuk malam ini Shena terlihat murung dan tidak bersemangat.
"Shena," panggil Mina - ibu kandung Shena yang melihat putrinya sejak tadi hanya diam. Belum ada satu suap nasi pun yang masuk ke dalam mulut Shena.
"Shena." panggil Mina lagi, namun belum juga direspon oleh Shena. Gadis tersebut tampak melamun dengan tatapan kosong.
"Shena Adiningrum!"
"Eh. Iya Bun, kenapa?" tanya Shena terlihat kaget karena dipanggil oleh Mina dengan suara yang sangat lantang.
"Bunda kenapa teriak-teriak?" tanya Ardi - ayah kandung Shena yang menatap heran ke arah istrinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com