webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 89: Pembagian Tim

Kanit Gerdian cukup kagum dengan apa yang Elvan temukan. Lagi. Meski bahasan mengenai kode itu sudah dilakukan beberapa hari yang lalu, tapi Kanit Gerdian merasa tidak bosan akan hal itu.

Tentu saja. Selain karena ada hubungannya dengan kasus lama yang dia pecahkan, kasus itu juga menyangkut dengan masa kalu Arvin. Masa lalu yang cukup menyebalkan dan terasa berat untuk diingat.

Pria dengan badan cukup berisi itu menyimak dengan saksama. Sesekali mengangguk, tanda jika dia setuju dengan apa yang Elvan maksud. Sorot matanya juga terkadang fokus pada Arvin. Yang lebih sering terlihat menunduk, seolah tak ada minat sama sekali akan kode yang detektif itu jabarkan.

Kemudian, ketika bahasan semakin jauh, dan mulai membahas Black Alpha. Reaksi yang Kanit Gerdian berikan cukup berbeda. Mimik wajahnya menjadi masam dan cukup pucat. Tampaknya, ada sesuatu yang sangat membuat dia terkejut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com