webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 52: Balas Dendam

Guntur Adithama terlihat meringkuk di salah satu ruangan yang terdapat pada sebuah rumah mewah, di kawasan Perumahan Bukit Golf. Pria tua yang menjadi buronan itu menunjukkan ekspresi ketakutan yang sangat kentara. Matanya dengan liar memperhatikan setiap kondisi rumah yang sudah tua itu.

Ketika melarikan diri dari kantor Polres kemarin malam, dia memang hendak mencari Jovita. Tujuan utamanya tentu saja apartemen Damian. Namun ketika dalam perjalanan, seorang pria memukul tengkuknya sehingga dia tak sadarkan diri.

Kemudian, dia tersadar sudah berada di ruangan rumah ini. Dengan kondisi tangan dan kaki diikat. Sehingga posisinya meringkuk di atas dinginnya lantai tanpa bisa bergerak sama sekali. Begitu juga dengan mulutnya yang ditutup menggunakan lakban.

Hanya dengan berada di ruangan itu saja, dia sudah bisa menebak apa yang tengah terjadi. Guntur Adithama tahu jelas rumah itu. Begitu juga dengan ruangan yang saat ini dia tempati.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com