webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 44: Kediaman Guntur Adithama

Kanit Iva serta Kanit Gerdian saat ini sudah berada di kediaman Guntur Adithama. Kedua penyidik dengan kepribadian yang sangat bertolak belakang itu, hanya duduk termenung di kursi ruangan tamu. Mereka sempat melihat kondisi rumah, yang tampak sepi dan muram.

Di bagian depan rumah, lebih tepatnya pada area Jovita menemukan mayat ibunya, di sana terdapat banyak sekali taburan serta karangan bunga. Kerabat atau mungkin rekan bisnis Guntur Adithama yang meletakkannya di sana. Sebagai bentuk lain untuk mengekspresikan rasa bela sungkawa.

Cukup lama kedua penyidik itu duduk di sana. Menunggu Jovita untuk turun dari lantai dua. Gadis itu akan dipintai keterangan, tapi sangat sulit sekali.

Dia masih terpukul akan kepergian sang ibu yang begitu cepat dan tragis. Meski lima hari telah berlalu, tapi Jovita masih enggan untuk memberi keterangan. Bukannya apa, dia pasti merasa trauma. Menemukan ibumu tewas secara mengenaskan, bukankah itu memang sangat mengerikan?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com