webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 239: Informasi Tidak Jelas.

"Apa yang ingin paman bicarakan?" tanya Damian dengan ekspresi penuh tanya.

 

Pria itu cukup merasa heran dengan tingkah Mattheo ini, yang tiba-tib datang dan mengajaknya untuk bicara. Pasti ada sesuatu yang pamanya itu dapatkan. Mengingat, sedari tadi pria itu bersama Kanit Iva.

 

Entah itu mengenai perkembangan dari pencarian terhadap Sarah Liu atau tentang hal lainnya. Semua hanya membuat Damian merasa penasaran. Bagaimanapun juga, dia sangat ingin mengetahui akan apa saja yang bersangkutan dengan si pembunuh itu.

 

Untuk beberapa saat, Mattheo masih menatap ke arah putri semata wayangnya itu. Memastikan jika dia tidak pergi ke mana-mana. Juga memastikan tidak ada orang mencurigakan yang mendekatinya.

 

Karena jujur saja, pria itu tidak tega meninggalkan Aerilyn seorang diri di sana. Dia tentu merasa khawatir dengan apa yang bisa saja menimpa putrinya itu. Di tempat seperti ini, kewaspadaan mereka harus lebih ditingkatkan lagi.