webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 158: Sangat Ingin Kabur

Tepat ketika mata Daryo mulai hendak terpejam. Seseorang memasuki ruangan itu. Atensinya terfokus pada Daryo. Menatap dengan perasaan tak suka.

"Dua beban sekaligus. Serius? Apa tuan Joe tidak akan mengeksekusi salah satu dari mereka? Merepotkan saja."

Pria itu terdengar bergumam dengan nada yang cukup keras. Pun terdengar sangat kesal. Terang saja, hal itu menarik perhatian Daryo.

Telinga pria itu mendadak jadi lebih runcing lagi. Sangat ingin mendengar apa yang pria itu katakan. Meski begitu, tak ada lagi kata yang terucap.

Si pria yang baru datang ke kamar Daryo untuk mengantarkan makanan serta minuman itu telah meninggalkan kamarnya. Akan tetapi Daryo memang sempat mendengar apa yang pria itu ucapkan.

Dua beban sekaligus katanya. Ah, itu berarti ada orang lain selain dirinya yang entah itu disekap atau apa. Daryo tak tahun. Hanya saja, pria itu mendadak begitu semangat.