webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 143: Jalan Menuju Bukit Golf

Seharian penuh Arvin berada di Seven Summer Hotel. Tanpa menghidupkan ponselnya, atau bahkan lebih tepatnya benda itu mati. Entah apa yang merasuki Arvin. Ponsel yang sudah rusak seperti itu harusnya dia buang saja.

Dengan semua harta yang Juro berikan, seharusnya itu bukan hal yang sulit. Bahkan gajinya dalam satu bulan pun sudah cukup untuk membeli ponsel baru. Akan tetapi, sepertinya dia sangat enggan untuk mengganti benda itu.

Padahal, benda yang baterainya sudah rusak itu, bukan hanya akan mempersulit dirinya. Melainkan para rekannya yang lain pun sama. Seperti, di saat genting seperti ini mereka kesulitan untuk menghubunginya. Juga kesulitan untuk memberikan informasi.

Kanit Gerdian sendiri, sudah berulang kali menyuruhnya untuk mengganti benda itu. Namun seolah tak pernah Arvin dengar. Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com