webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 118: Kanit Gerdian

[Ruangan rapat dua hari yang lalu.]

Elvan membulak-balikkan beberapa berkas di tangannya. Pria itu terlihat fokus dengan apa yang dia lakukan. Membaca, memeriksa. Kembali membaca dan kembali memeriksa. Terus seperti itu hanya untuk mengusir rasa bosan yang menggerogoti pikirannya.

Begitu juga dengan Kyra dan Arvin, mereka melakukan hal yang tidak jauh berbeda. Terutama Arvin yang terlihat sibuk dengan berkas yang baru dia temukan itu. Matanya fokus, dan terlihat tidak mau diganggu.

Terbukti dengan Kyra yang terus memanggil namanya, tapi dia abaikan. Hanya sedikit memberi respons dan selebihnya tak acuh. Hal itu bukan tanpa alasan, dia sibuk membaca berkas lama. Yang menyangkut keluarganya.

Benar yang Elvan katakan. Dia terlalu menutup mata dan telinga selama ini. Sampai tidak mau peduli akan apa pun, selain yang telah dia lihat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com