webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 35

Kania kalau duduk Neni sepertinya tak mau jauh dari Neni.

" Ada tamu. "kata ibunya Neni dari ruang tengah.

"Eyang utie. " kata Kania lalu mendekati eyang utie.

" Ya sayang sini dekat eyang. " kata ibunya Neni yang ikut duduk di situ.

" Yud bagaimana bisnya sudah beres ? 

" tanya Bu Andika.

" Sudah Bu sudah di siapkan. " jawab Yuda.

" Bu masih ada yang kosong bangku

nya ? " tanya Neni.

" Masih ada Nen. " kata ibunya Neni.

Kalau ada yang masih kosong aku mau ikut. " kata Neni dengan ibunya.

" Nanti kutanyakan kepada panitia. " jawab ibunya Neni.

" Bukannya ibu panitianya ? " tanya Neni.

" Iya ibu kan harus tanya bendahara dulu.

" jawab ibunya Neni.

" Kania besok ikut mama tidak ? " tanya Neni kepada Kania.

" Ikut ma kalau sama mama. " ucap Kania.

" Tuh Bu bangkunya harus dua. " jawab Neni.

" Tiga Bu. " kata Yuda dengan tersenyum.

" Mas Yuda mau ikut bukannya mas Yuda sudah sering ke sana ? " tanya Neni penasaran.

" Ya sih sering ke sana kan lain. " kata Yuda.

" Ya….. ya….. nanti kutanyakan bendahara. " kata Bu Andika sambil berdiri meninggalkan mereka.

" Mas Yuda kok ikut sekalian buat apa sih ? " tanya Neni.

" Kania kamu ajak nanti kalau rewel nyusahin kamu bagaimana. " jelas Yuda.

" Wo….. alah ... alah modus rupanya.

" kata Neni di telinga Yuda.

" Tentu dong. " jawab Yuda tertawa.

" Ma kapan kalau pergi ? " tanya Kania.

" Besok hari Minggu sayang. " jawab Neni.

" Sekarang hari apa ma ? " tanya Kania sambil menghitung jarinya.

" Sekarang hari apa ya, sekarang hari Kamis. " kata Neni dengan mencium Kania.

" Hore ….. berarti tinggal sebentar lagi.

" kata Kania kegirangan.

" Sudah malam ayo pulang sayang. " ajak Yuda.

" Nanti pa sebentar lagi. " jawab Kania merasa betah di sini.

" Nanti bagaimana ini sudah malam sayang besok ke sini lagi. " bujuk Yuda.

" Benar pa besok ke sini lagi ? " tanya Kania.

" Ya sayang. " jawab Yuda sambil menurunkan Kania dari duduknya.

" Ya deh ayo pulang. " kata Kania menarik tangannya papanya.

" Dik aku pulang dulu ya nanti bilangin ibu kelihatannya ibu sudah tidur. " kata

Yuda.

" Beres nanti ku bilangin sama ibu. 

" jawab Neni  tersenyum.

" Mama Kania pulang dulu ya besok main ke sini lagi. " ucap Kania dengan mencium pipi Neni.

" Ya sayang. " kata Neni.

" Ini papanya tidak mendapat ciuman.

" kata Yuda sengaja menggoda Neni.

" Ini ciumannya. " jawab Neni sambil mencubit perut Yuda.

" Aduh…..aduh ... jahat kamu. " kata Yuda meringis.

Kemudian mereka keluar rumah terus masuk mobil.

" Da….da….da…. " kata Kania sambil melambaikan tangannya.

Neni membalas dengan melambaikan tangannya juga.

***

Pagi-pagi sekali ibu Santoso sudah bangun dan melihat kamar Kania.

" O….. masih tidur. " ucap Bu Santoso lalu

Bu Santoso keluar dari kamar Kania.

Di lihat Yuda sudah bangun dan duduk di ruang keluarga.

" Yud pulang jam berapa semalam ?

" tanya bunda.

" Sudah larut bun. " jawab Yuda sambil minum kopi.

" Kamu nanti mau ke kantor ? " tanya bunda lagi.

" Iya mau melihat persiapan bisnya yang mau di bawa rekreasi ke Yogyakarta.

" jawab Yuda.

" Rombongan mana Yud yang mau ke Jogja ? " tanya bunda.

" Itu RT nya Neni. " jawab Yuda .

" Wah Neni ikut dong. " ucap bunda lagi.

" Neni ikut Bun malah Kania di ajak.

" jawab Yuda.

" Kalau Kania di ajak kamu otomatis ikut 

juga dong ? " tanya bunda ingin tahu.

" Ya ….. iya kalau aku tidak ikut nanti Kania ada apa-apa bagaimana, Neni apa bisa mengatasinya Bun. " jawab Yuda dan berdiri mau mandi.

Selesai ngobrol dengan bunda Yuda berjalan ke kamar mandi. Selesai mandi dan sudah rapi Yuda lalu akan pergi ke kantor.

" Yud kamu tidak sarapan dulu ? " tanya bunda.

" Nanti saja Bun. " jawab Yuda terus berjalan ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya dan terus berangkat ke kantor.

Tak lama dalam perjalanan Yuda sampai di kantor dan langsung menuju ruang kerjanya, di meja kerjanya sudah menumpuk laporan yang harus di lihat kembali. Kemudian Yuda membaca laporan hari Minggu rekreasi ke Jogja berangkat jam sepuluh malam.

"Dik Dery coba kesini. " panggil Yuda.

" Iya bos. " jawab Dery terus mendatangi bosnya.

" Bagaimana bis buat besok sudah siap ?

" tanya Yuda.

" Sudah pak siap dan beres semuanya sudah di servis kemarin. " kata Dery meyakinkan bosnya.

" Dik Dery kalau begitu besok aku ke sini jam setengah sepuluh. " kata Yuda terus menuju bengkel.

Kemudian Yuda berjalan menuju bis yang akan di pakai besok.

" Bagaimana pak sudah beres semua ?

" tanya Yuda kepada bagian bengkel.

" Sudah siap pak di tanggung mulus jalannya. " jawab tukang bengkel itu.

Kemudian Yuda mencoba bis tersebut, di jalankan maju lalu mundur berkali-kali di rasa sudah enak jalannya Yuda terus turun.

" Ya sudah enak jalannya. " kata Yuda sambil melihat-lihat mana yang kurang bagus, ternyata sudah bagus kemudian Yuda terus pulang.

Di garasi Dery sedang ngobrol dengan tukang bengkel .

" Pak bisnya sudah bagus jalannya ? 

" tanya Dery dengan tukang bengkel.

" Mulus banget di tanggung enak tak terasa jalannya walaupun melewati jalan berlubang. " ucap tukang bengkel.

" Mas Dery apa pak Yuda besok mau ikut rekreasi kok ngeceknya teliti banget ?

" tanya tukang bengkel kepada Dery.

" Ya itu kan yang rekreasi RT nya mbak Neni makanya pak Yuda ikut begitu.

" jawab Dery.

Waktu perjalanan pulang Yuda melihat Neni di bonceng temannya, lalu Yuda memarkir mobilnya di tepi jalan, dan teman Neni tahu kalau Yuda sedang berdiri di tepi jalan langsung berhenti.

" Kenapa dik kok berhenti ? " tanya Neni.

" Tu lihat depan. " kata temannya pak Yuda menyetop kita.

" Wo….. alah ... alah kirain ada apa dik.

" ucap Neni sambil melihat depan jalan.

" Ngapain di tepi jalan mas  ? " tanya Neni.

" Kenapa kamu kok bonceng motormu ke mana dik ? " tanya Yuda.

" Mogok mas di bengkel. " jawab Neni sambil turun dari motor.

" Kalau begitu aku pulang sendiri saja ya

mbak. " kata temannya Neni sambil menjalankan motornya.

" Terima kasih ya dik. " ucap Neni.

"Mas Yuda bagaimana sih sudah tahu aku boncengan dengan temanku kok di tunggui di tepi jalan. " kata Neni protes.

" Aku kasihan teman kamu nanti tidak sampai-sampai ke rumah karena mengantar kamu. " kata Yuda membela diri.

" Ayo aku antar pulang. " ucap Yuda dengan menggandeng Neni dan membukakan pintu untuk Neni.

" Terima kasih. " kata Neni tersenyum.

Setelah Neni duduk kemudian Yuda menutup pintu mobil lalu Yuda masuk mobil dan menjalankan mobilnya menuju rumah Neni.

" Tadi berangkatnya di antar bapak dik ?

" tanya Yuda.

" Iya mas kalau tidak bapak siapa lagi.

" jawab Neni.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di depan rumah Neni.

" Lho kok bisa bareng sama nak Yuda.

" kata bapaknya Neni penasaran.

" Iya pak tadi aku ketemu mas Yuda waktu aku diantar tamanku malah mas Yuda menyuruh aku turun mau diantar mas Yuda. " jawab Neni sambil berjalan masuk rumah.

Bersambung