webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 33

Setelah turun dari mobil Neni berjalan menuju rumah dan akan membuka pintu rumah.

" Kok dikunci , o…. Ya aku lupa ibu kan pergi. " kata Neni tertawa.

" Masih muda kok pikun masa kalah sama yang tua. " jawab Yuda menyindir Neni.

" Nyindir nih ye….. " kata Neni sambil tangannya mencubit lengan Yuda.

Lalu Neni mencari kunci rumahnya di atas pintunya dan ketemu.  Lalu di buka pintunya kemudian mereka berdua terus masuk dan duduk lagi.

" Dik aku mau nanya cepat-cepat pulang mau ada acara, acara apa dik  ? " tanya Yuda.

Neni tertawa terpingkal-pingkal hee….

" Kok malah tertawa." kata Yuda penasaran.

" Acaranya aku mau tidur rebahan di 

sini. " kata Neni menunjukkan kursi panjang di depannya dan Neni langsung rebahan dengan di luruskan kakinya nyaman dan enak.

Yuda hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Neni dan berkata.

" Cuman rebahan saja minta di antar pulang di sana juga bisa. " kata Yuda.

" Ya tidak sama dong masa di sana mau rebahan begini ya malu sama bunda masa di rumah orang tidak sopan.

" jawab Neni.

" Dasar tidak mau kalah kamu. " kata Yuda sambil menarik kaki Neni.

" Mas sudah malam makan dulu yuk. 

" ajak Neni.

" Ibu tadi masak apa dik ? " tanya Yuda.

" Masak sayur lodeh sama apa tadi kurang tahu. " kata Neni sambil menggandeng Yuda menuju meja makan.

" Sudah duduk di sini ku ambilkan piring .

" ucap Neni langsung mengambilkan piring untuk Yuda.

" Aku ambilkan nasinya sekalian mas sama lauknya ayam goreng dan rendang serta sayur lodehnya ya. " ucap Neni sambil memberikan nasinya kepada Yuda.

" Ini mas makan, bagaimana masakan ibu enak ? " tanya Neni.

" Enak , yang masak enggak kamu dik ?

" tanya Yuda sambil memperhatikan Neni.

" Tidak aku cuma membantu saja aku kan tidak bisa masak mas. " kata Neni.

Mereka berdua asyik makan sambil ngobrol soal masa kecil.

" Kenyang deh. " kata Yuda.

" Ini mas minumnya. " ucap Neni yang diambilkan dan di berikan kepada Yuda.

Selesai makan mereka terus nonton televisi acara sinetron.

" Ini mas program kesayanganku sinetron  Bayang-Bayang Kehidupan Semu  " kata Neni fokus menonton.

" Kamu kok sama dengan bunda lihatnya acara itu. " kata Yuda.

" Memang ini bagus mas ada cerita kehidupan orang sehari-hari. " jawab Neni dengan Yuda.

" Sepertinya sudah larut malam aku pulang dulu dik. " kata Yuda.

" Pulang sana nanti Kania mencari mas Yuda. " kata Neni dengan cemberut.

" Sayang jangan cemberut boleh tidak ini pulang ? " tanya Yuda mendekati Neni dan di peluk Neni agar tidak cemberut.

" Boleh ….. boleh silahkan pulang aku tidak apa-apa. " jawab Neni dengan tersenyum.

" Nah ….. begitu dong aku jadi lega. " kata Yuda.

" Kamu berani dik tidak ada bapak dan ibu ? " tanya Yuda khawatir.

" Memangnya ada apa mas enggak berani, apa aku ini anak kecil. " jawab Neni.

" Ya sudah aku pulang dulu hati-hati di rumah. " kata Yuda sambil berjalan menuju ke luar rumah.

" Kamu tidak usah ngantar sampai diluar rumah cepat kunci pintunya dik." kata Yuda yang masih melihat Neni karena tidak tega dia sendirian.

Lalu Neni mengunci pintunya dibiarkan Yuda pulang tak diantar sampai depan rumah seperti biasanya. Keluar rumah Neni Yuda langsung tancap gas pulang.

Sampai di rumah Yuda kaget Kania belum.

" Sayang jam segini kok belum tidur ?

" tanya Yuda dan menggendong Kania.

" Nunggu papa pulang kalau di rumah mama, papa lama sekali. " kata Kania.

" Papa lagi nemenin mama kasihan mama sendirian, eyang utie dan eyang Kakung kan lagi pergi. " jawab Yuda tersenyum.

" O….. begitu ya pa. " kata Kania.

Perkataan Yuda dan Kania di dengar oleh Oma, lalu Oma menambahi omongan Yuda.

" Itu hanya modus saja sayang. " kata Oma sambil tertawa.

" Ayo tidur sama Oma saja. " ucap Oma lalu Kania mengikuti Oma masuk kamar Kania.

Yuda yang ditinggal sendirian terus masuk kamar juga untuk istirahat. Yuda langsung merebahkan badannya di ranjang kasurnya terasa panas, kemudian Yuda mencoba menelepon Neni. Hand phone Neni berbunyi dilihat yang nelpon mas Yuda, sengaja tidak diangkat Neni karena Neni sudah ngantuk banget.Yuda yang menunggu untuk diangkat teleponnya ternyata tidak ada jawaban dari Neni. Kemudian hand phone Yuda dimatikan. Wah Neni sudah ngantuk beneran sampai tak mendengar telpon dariku ucap Yuda dalam hati .Tak terasa Yuda tertidur pulas sampai pagi hari. Kania yang sudah bangun lebih dulu terus menuju kamar papanya.

" Pa bangun ….. pa bangun…. sudah pagi. " panggil Kania.

" Hem…. "jawab Yuda karena masih ngantuk berat.

" Ayo pa bangun. " kata Kania sambil merengek.

" Ada apa sih papa masih ngantuk nih.

" kata Yuda sambil membuka matanya.

Kemudian Kania ikut tiduran di samping papanya, melihat anaknya tiduran Yuda lalu meneruskan tidurnya karena masih ngantuk berat.

***

Pagi itu di garasi  " Bima Sakti " para sopir, kenek dan kondektur sudah berdatangan satu persatu untuk berangkat narik, setelah siap semuanya

mereka baru akan naik di seberang jalan ada seorang wanita mau menyeberang menuju garasi, Nur melihat wanita itu.

" Lho itu bukannya selingkuhannya pak Jono. " kata Nur dengan pak Heru.

Lalu pak Heru melihat ternyata benar.

" Betul selingkuhannya Jono, wanita itu cantik tinggi semampai, orang secantik itu kok bisa senang sama Jono ya. " kata

pak Heru kagum.

" Maaf mau nanya mas Joni mana ya ? 

" wanita itu.

" Mas Joni tidak masuk sedang cuti.

" jawab Nur pelan.

" Kira-kira ada apa ya kok tidak masuk ?

tanya wanita itu lagi.

" Begini mbak istrinya sakit mau memeriksakan kali. " jawab Nur cuma mengira-ngira saja.

" Begitu ya terima kasih. " kata wanita itu sambil meninggalkan garasi tersebut.

Setelah meninggalkan tempat itu Fenti terus menghubungi Joni.

" Mas kamu aku cari di garasi tidak ada memangnya mas Joni tidak masuk ? 

" tanya Fenti dengan suara manja.

" Dik kamu di garasi ngapain anak-anak jadi tahu dong sekarang. " jawab Jono.

" Biarin saja tahu memangnya mas malu kalau mempunyai selingkuhan aku. 

" ucap Fenti dengan nada rendah.

" Tidak …. tidak begitu dik maaf.  " kata Jono merasa bersalah.

" Kalau begitu kita ketemuan di mall dekat sini sebelah terminal. " jawab Jono

terus menutup telponnya.

Kemudian Fenti juga menutup telponnya dan langsung naik angkot menuju mall yang dekat di situ.

Sementara itu di  kantor Bima Sakti Melly yang dari tadi melihat wanita tersebut ingin tahu dan tanya kepada Nur.

" Mas Nur tadi itu siapa wanita cantik banget ? " tanya Melly dengan Nur.

" Wanita itu tadi selingkuhannya pak Jono. " jawab Nur tersenyum.

" Kok tadi sepertinya namanya Joni deh ?

" tanya Melly penasaran.

" Memang pak Jono itu namanya Joni Harjono. " jawab Nur lagi.

" O….. begitu. " ucap Melly terus menuju meja kerjanya.

" Sudah aku mau berangkat dulu. " kata

Nur terus naik bis.

Bersambung