webnovel

Part 39 : Air Terjun

Setelah memakan waktu lebih kurang 2 jam. Akhirnya aku dan rombongan tiba di tempat tujuan. Curug Sibedil yang lokasinya berada di bawah kaki Gunung Slamet, Dusun Karangbulu, Desa Sima, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Kami tiba di sana kira-kira pukul 18.19 WIB. Suasana sudah gelap. Namun pengunjung di tempat itu masih tampak ramai. Fasilitas di objek wisata ini, cukup lengkap. Ada lahan parkir yang luas. Toilet umum. Musholla. Warung makan dan lain sebagainya. Biaya masuk ke lokasi ini juga terbilang sangat murah hanya 3K per orang.

Saat turun dari mobil, kesan pertama yang kurasakan hawa udaranya yang terasa sangat sejuk. Segar. Dan mampu me-refresh pikiran kita. Banyak pohon-pohon besar dan tinggi menjulang menyentuh langit malam yang berhiasan bintang-bintang dan rembulan. Berdahan lebat. Tampak hijau membentang di sepanjang area. Setelah berjalan sekitar 0,5-1 KM dari area parkir kami bertemu dengan pemandangan utama air terjun yang menakjubkan. Ada beberapa bagian air terjun mulai dari debit air yang kecil hingga yang paling besar. Di tengah air terjun terdapat kolam yang terbentuk secara alami. Kolam tersebut cukup lebar dan dalam. Hingga sangat cocok untuk beraktivitas renang.

Aku dan kawan-kawan langsung mencari tempat yang masih longgar untuk mendirikan tenda. Dan setelah menjajaki beberapa lokasi, akhirnya kami memilih tempat yang dekat dengan air terjun. Karena di sana juga telah banyak tenda yang dibangun oleh pengunjung lain. Bahu-membahu, aku, Oppo, Advan dan Evcoss berbagi tugas saat mendirikan tenda. Dan lima belas menit kemudian tenda kami pun berdiri kokoh. Seperti gubuk kecil di tengah curug, walau agak sempit tapi cukup menampung tubuh kami berempat. Tidak masalah, meski kami harus berdesakan. Justru itu lebih enak, karena bisa menciptakan kehangatan di tengah udara pegunungan yang dingin.

Well, usai beristirahat sejenak. Kami keluar dari tenda dan menyaksikan keindahan alam di depan mata. Kami berempat duduk menggelar tikar menghadap deretan air terjun yang mengalir deras menerjang tanah bebatuan hingga tercipta kolam yang menawan. Seperti lukisan kehidupan yang tercetak nyata. Saat kau terjatuh bersama arus air. Kau akan terbentur dalam kubangan. Saat itu kau hanya memiliki dua pilihan. Bertahan dan membiarkan tubuhmu didera oleh derasnya air terjun hingga kau tenggelam atau kau hanyut mengikuti arus air yang mengalir hingga tiba di muara. Sama halnya seperti dirimu yang terjerembab dalam dunia pelangi. Kau akan diam saja membiarkan tekanan dalam batinmu, atau mengikuti kehendak hatimu meskipun itu menjerumuskanmu.

''Guys ... bowring nih, kita main game, yuk!'' cetus Advan di saat kami mulai bosan melihat pesona alam di sekitar kami.

''Boleh, kita mau main game apa?'' timpal Oppo.

''Gimana kalau kita main game 'Dare or Truth'. Memilih tantangan atau kejujuran?'' usul Evcoss.

''Oke, gue setuju!'' tadah Advan semangat.

''Gue sih, yes!'' lanjut Oppo.

''Gimana dengan lo, Vo?'' tanya Evcoss.

''Iya, gue ngikut aja!'' jawabku.

''Oke, kalau gitu kita cari benda buat penentu siapa yang mendapatkan hukuman,'' ujar Evcoss sambil memutar bola matanya seolah sedang sibuk berpikir.

''Pakai botol minuman bekas aja!'' ungkap Oppo sembari bangkit dari tempat duduknya dan masuk ke tenda. Tak lama kemudian ia keluar sambil membawa botol Sprite kosong.

''Kita putar botol ini. Bila tutup botolnya menghadap ke arah kalian. Berarti kalian siap mendapat hukumannya, gimana?'' jelas Oppo.

''Hmmm ... oke deh, setuju!'' timpal Advan dan Evcoss kompak.

Aku hanya manggut-manggut.

''Oke, kalau gitu kita mulai saja!'' titah Advan.

''Siap!'' sahut aku, Oppo, dan Evcoss bersamaan.

Dengan hati yang riang, kami berempat duduk melingkar. Mengosongkan sedikit bagian tengah untuk memutar botol. Kemudian setelah semuanya siap, Oppo pun akhirnya mulai menggerakan botol Sprite-nya. Dag dig dug jantung kami berdebar. Harap-harap cemas. Siapakah gerangan yang akan mendapatkan hukuman yang pertama. The lucky number one. Sekian lama botol itu berputar akhirnya benda itu berhenti. Dan tutup botolnya menghadap ke arah ... __Advan.

''Yeeee ... Dare or Truth!'' celetuk Evcoss girang setengah mampus.

''Hehehe ...'' Aku dan Oppo tertawa. Advan yang cemberut.

''Hmmm ... kenapa musti gue sih, yang pertama!'' gerutu Advan sembari menggaruk kepalanya.

''Hahaha ...'' Aku, Oppo dan Evcoss jadi ngakak.

''Ayo, buruan lo pilih apa, Van!'' ujar Evcoss tak sabar.

''Gue pilih tantangan aja, deh!'' jawab Advan.

''Yes, gue yang ngasih tantangan buat lo, Van!'' sambut Oppo.

''Apa? Awas ya, jangan berat-berat!'' ucap Advan mengancam.

''Ga kok, Cuma lo harus buka baju dan mandi selama 10 menit di bawah air terjun.''

''Oke ... siapa takut!''

''Hahaha ...''

Advan bangkit dari tempat duduknya, lalu ia membuka semua pakaiannya dan hanya menyisakan celana dalamnya saja. Kemudian dengan gagah berani dia menyeburkan diri ke dalam kolam dan bertapa di bawah air terjum selama sepuluh menit. Kebayang 'kan gimana dinginnya?

''Hahahaha ....'' Aku, Oppo dan Evcoss tertawa cekikikan saat melihat Advan mulai menggigil kedinginan. Ternyata seru juga ya, melihat teman menderita. Ckckcckck ....