webnovel

Attack on Titan : Road to Heroes

Seorang Pria logis yang belum pernah membaca ataupun menonton kisah Attack on Titan terlahir kembali didunia dimana raksasa pemakan manusia berkeliaran. Aku tidak terlalu pandai menulis sinopsis.. jadi aku hanya akan memberikan sedikit gambaran.. Untuk pembaruan bab tergantung pada suara komentar kalian para pembaca.. Dan untuk para pembaca saya ucapkan terima kasih dan apabila ada kritik dan saran silahkan tulis di kolom komentar

IP_MAN · Anime & Comics
Not enough ratings
7 Chs

Buku yang menceritakan keindahan dunia

"jadi armin sebenarnya apa yang terjadi tadi?"

"bukan masalah besar eren" jawab Armin sambil memeluk bukunya lebih keras.

Melihat reaksi Armin aku terdiam, sebenarnya tidak perlu bagiku bertanya padanya soal masalah tadi karena aku sendiri sudah tahu penyebabnya.

"hmm,sebenarnya aku bisa menebaknya Armin, karena hal ini masalah yang terus terulang, dan ini bukanlah pertama kalinya"

"kemungkinan mereka pasti menjelek-jelekan mimpimu lagi dan kau membalasnya dengan kata kata tajam pada mereka karena kau menganggap mimpimu adalah hal yang benar dilakukan"

"setelah itu mereka mulai membalasmu dengan kekerasan"

"bukan begitu..Armin??"

"ghhh" gumam anak tersebut dengan raut wajah malu dan tidak nyaman setelah aku mengetahui apa yang terjadi tanpa melihatnya.

huhh, desahku.

"angkat kepalamu armin! apa yang kaulakukan bukanlah suatu perbuatan yang memalukan" kataku dengan suara yang sedikit melankolis

aku mulai bisa merasakan tatapan armin jatuh mengarah padaku saat ini setelah mendengar apa yang kukatakan barusan ,setelah membuat armin mengarahkan perhatiannya padaku aku mulai melanjutkan perkataanku.

"melindungi dan memperjuangkan mimpi bukanlah hal yang memalukan armin, seharusnya kau harus lebih bangga dan percaya diri dengan mimpimu itu" lanjutku sambil mengarahkan pandanganku kearah langit.

"lakukan apapun yang kau percaya Armin, karena aku akan selalu dipihakmu!!"

"E..eren" jawabnya dengan air mata mengalir dipipinya.

"Tetapi, dilihat dari manapun mimpimu itu untuk melihat semua hal yang ada dibuku tersebut kupikir bukanlah hal yang mudah"

"Aku tahu, aku tahu ini sulit tapi, meskipun ini hanya mimpi .. ji.. jika saja, jika saja mimpi ini terkabul. Ak..aku!!" Jawabnya sambil menangis

Mendengar rengekan Armin aku melihat kebelakang tanpa membalikan tubuhku, aku bisa melihat Armin sepertinya mulai meragukan mimpinya.

____________________________

"ak..aku"

Armin merasa pada awalnya itu hanya sebuah mimpi besar untuk melihat keajaiban alam diluar sana.

Ya, hanya sebuah mimpi yang tidak akan pernah terwujud.

Tetapi dengan adanya sosok Eren sebagai pilar pendukung mimpinya Armin mulai mendapatkan kepercayaan diri bahwa mungkin saja suatu hari nanti dia dan Eren akan bisa melihat air penuh garam yg disebut laut, air yang membeku, bahkan air yang menyatu dengan api dan masih banyak hal lainnya yg seperti diceritakan didalam buku pemberian kakeknya.

"BANGUN ARMIN" teriak eren

"MA..MAAF"mendengar teriakan yang dikeluarkan eren aku tersentak kebelakang karena terkejut hingga memohon maaf pada eren.

aku melihat eren bangkit dari duduknya dan berbalik kearahku, matanya yang besar berwarna hijau terang terlihat seperti perhiasan melihat kearahku dengan tatapan tajam, sosoknya yang tegas dan diliputi wibawa terasa sangat mengagumkan dengan lansekap langit oranye sore hari dan pemandangan kota dibelakangnya membuat sosok eren saat ini seperti sebuah karya lukisan indah.

"dengar baik baik armin, orang yang tidak lagi percaya pada mimpinya tidak akan pernah dapat menggapai mimpi, tersebut kau mengerti armin?"

"ah..ahh"

aku bisa mendengar dengan sangat baik kata kata yang dikemukakan oleh eren, rasanya seperi aku sangat malu akan diriku sendiri, malu akan sifat pengecutku saat ini sampai sampai tidak bisa menjawab perkataan eren dengan baik.

"aku bertanya padamu armin" tegasnya kembali

"BAIK" tanpa sadar aku menjawab dengan penuh tekadku. Aku bukan hanya telah mempermalukan diriku sendiri tetapi juga telah mempermalukan Eren yang telah mengakui impianku. Tanpa sadar aku mulai bersumpah pada diriku bahwa aku akan membuat Eren melihat semua hal yang tergambar didalam buku.

Ini adalah janjiku pada diriku

"bagus,itulah armin yang kukenal"

Bersama Eren aku merasa bisa melakukan apapun.

___________________________

Melihat sorot kepercayaan diri kembali pada armin aku mulai merenungkan apa yang kulakukan.

'sepertinya aku terlalu terbawa suasana' melihat kearah armin aku mulai berpikir bahwa normal bahwa anak seumurnya untuk mudah kehilangan kepercayaan diri mereka tetapi Armin adalah anak yang pintar jadi seharusnya semua baik baik saja.

Melihat Armin seperti ini membuatku teringat saat Armin mulai fokus pada mimpinya saat itu, saat Armin pertama kali memperlihatkan gambar gambar pada buku yg dipeluknya saat ini.

Gambar gambar tersebut memperlihatkan air dengan garam yg kusebut lautan, air yang membeku, air yang bercampur dengan api (magma) dan masih banyak lagi.

Dia selalu bersemangat saat menceritakan apa yang tergambar dari buku itu, dan aku selalu mendengarkannya tanpa memberitahukannya bahwa tempat yang tergambar dibuku tersebut berkemungkinan tinggi ada diluar sana. Alasan aku tidak memberitahunya dikarenakan aku sendiri terlahir didalam dinding dan belum pernah sekalipun pergi keluar dinding.

Jadi mana mungkin Armin akan percaya padaku bila aku memberitahukan bahwasanya tempat tempat seperti itu memang adanya. Dan lagi aku tidak ingin ada yg tahu bahwa aku adalah seorang pria tua dari jaman yang lebih maju dikehidupan ku sebelumnya.

Tetapi ada beberapa hal yang terasa seperti kejutan untukku.

Hal tersebut ialah gambar gambar yang berada didalam buku adalah informasi yang belum pernah kutemukan ditempat ini. Karena aku tidak pernah menemukan buku atau apapun informasi yang menceritakan lautan ditempat ini.

Rasanya seperti tempat ini sendiri cukup jauh dari laut terlebih dengan adanya banyak Titan berkumpul diluar dinding sehingga para manusia tidak bisa bergerak bebas untuk mencari lautan.

Aku juga mengumpulkan sedikit informasi dari kota bahwa diluar dinding hanya terdapat bukit, padang rumput dan hutan yang lebat.

Aku juga beranggapan mungkin saja hasil ekspedisi itu hanya bisa mencakup sebagian kecil pulau atau mungkin benua ini.

Aku juga tidak bisa menyalahkan para prajurit ekspedisi tersebut karena tidak bisa menemukan lautan apabila memang benar adanya mahluk raksaksa pemakan manusia berkumpul diluar sana.

Sehingga kemungkinan sangat sulit untuk membuat kamp diluar dinding, dan aku juga berspekulasi tugas utama para prajurit itu masih penuh misteri.

Dan lagi menurut informasi yg kudapatkan adalah tidak ada umat manusia lagi diluar dinding sana karena 100 tahun lalu umat manusia sudah dipojokkan oleh para raksaksa itu sehingga harus berkumpul dan bertahan hidup didalam dinding layaknya ternak yang menunggu pemangsa dari luar.

Jadi aku mulai merasa aneh dari mana Armin mendapatkan buku itu, sebuah buku yang seharusnya tidak dipegang oleh rakyat biasa seperti Armin dan disanalah nama kakek Armin muncul. Nama seorang pria yang telah memberikan impian pada armin.

Armin mengatakan bahwa kakeknya lah yang memberikan buku itu padanya.

Dan saat itu juga aku pertama kali pergi berkunjung ke rumah Armin. Aku meminta Armin membawaku kerumahnya dengan dalih bermain dan menyembunyikan motif asliku untuk bertemu dengan kakeknya untuk menanyakan dari mana beliau mendapatkan buku tersebut.

Sebuah buku yang menceritakan salah satu dari sekian banyak keindahan dunia.

Bab 2 datang , masih banyak misteri yang perlu diketahui MC, tolong beri komentar untukku sejelek apapun itu.

IP_MANcreators' thoughts