"Daripada kalian membahas si kembar itu hanya bertiga, kenapa tak menunggu sampai rapat dimulai? Akan lebih terbuka dan bapak yakin teman-teman kalian juga memiliki beberapa masukan untuk membaca setiap strategi dari pelatih Universitas Harapan. Ingat, basket juga butuh kerjasama tim." Coach Alex sejak tadi memang tak ikut mengobrol bersama mereka, namun diam-diam ia menyimak pembicaraan mereka sambil mempersiapkan layar proyektor.
"Hahaha iya, coach. Kami hanya membahasnya sedikit sebelum rapat dimulai sambil menunggu mereka selesai istirahat."
Coach Alex hanya mengangguk lalu duduk tenang di salah satu kursi, dekat layar proyektor.
"Hmm… Rudy dan Budi, ya. Nama mereka juga terdengar unik," gumam Doni sedikit terkejut.
"Rudy dan Budi? Kenapa satunya nama internasional dan satunya nama lokal? Apa benar mereka berdua kembar?" tanya Arya memastikan, mendengar dari nama mereka saja mungkin tak membuat seratus persen percaya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com