"Tapi kan kamu pasti kangen sama mereka. Mau gimanapun juga mereka orang tua kandung kamu. Yang udah ngerawat kamu dari kecil. Dan mereka juga perlu tahu tentang cucu mereka," sahut Kafka pelan. Dia tak bisa menatap wajah Mona yang saat ini menunduk.
"Aku udah bilang kan, aku gak mau kamu sampai terluka lagi."
"Aku cuma mencoba Mona. Karena kita gak akan tahu kalau kita gak mencobanya. Sekeras-kerasnya hati manusia, mereka pasti baklan luluh juga. Jadi kita yang harus berusaha dateng ke sana Mona. Jangan berharap mereka yang bakalan datang sendiri."
Mona hanya diam saja mendengarkan apa kata suaminya itu. Apa yang dibilang Kafka memang benar. Namun Mona juga tidak mau Kafka menjadi korban seperti ini.
"Kamu buka baju kamu. Biar aku ambil salep buat ngobatinnya." Mona mengalihkan pembicaraan. Dia lalu berdiri dan keluar dari kamar untuk mengambil salep di kotak obat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com