webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Bab 157 - Misi Pencarian Part 7

Sambil berjalan menuju guild petualang Badik Merah, akhirnya mereka sampai didepan guild petualang Badik Merah. Mereka lantas masuk kedalam guild dan bertemu dengan seseorang. Dia menunggu sebentar dan seseorang bertanya.

"Apa yang ingin kamu lakukan disini.?"

"Aku ingin bertemu dengan saudara Fajar.," Rey menjawab pertanyaan dari salah satu petugas guild petualang Badik Merah yang mengenal dirinya. Setelah berkata itu, dia lalu diantar menuju ke ruangan Fajar yang merupakan anak dari ketua Guild Petualang Badik Merah.

------

Setibanya di dalam ruangan pribadi fajar, Rey lantas disuruh menunggu sebentar. Dia hanya diperbolehkan sendiri untuk bertemu dengan fajar sedangkan anggota party miliknya di suruh menunggu di lobi.

"Ada apa dengan dirimu Rey." Pintu terbuka dan terdengar suara pria yang menegur dirinya, pria itu tidak lain adalah Fajar sendiri.

Setelah menyapa Rey, Fajar lantas duduk di kursi miliknya dan mempersilahkan Rey mengutarakan maksud dan tujuannya.