webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Bab 156 - Misi Pencarian Part 6

"Tidak lagi … Pada titik ini, kita bisa kembali ke guild dan melaporkan informasi baru ini, atau kita bisa tetap tinggal dan memecahkan misteri ini sendiri. Arman bisa memutuskan apa yang harus kita lakukan, melihat apa adanya. Karena dia adalah ketua Party New Riding." ungkap Indah.

"Hmmmm, mundur dan berhenti diri pada sesuatu sebenarnya bukan gayaku, dan mencoba memecahkan misteri bodoh juga bukan gayaku." Arman kemudian menunjukkan senyumnya yang kejam, yang ditunjukkannya ketika dia bersemangat.

Melihat ekspresi wajah dari Arman membuat yang lainnya mengerti akan maksud dan tujuannya, sebenarnya tanpa persetujuan Arman mereka sendiri ingin melanjutkan pencarian ini karena bagi mereka sebuah pengalaman yang sangat langka.

"Kalau seperti itu, mari kita lakukan pendekatan secara langsung, dan tanyakan pada penduduk desa apa yang terjadi di desa ini." usul Rini.

Karena semua setuju akan usul yang diberikan oleh Rini, mereka lantas bergegas menuju desa dengan menuruni gunung.