webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs

Chapter 36: Helping Hand

"Shanala terus tembaki Taanji itu, aku akan masuk!"

"Dimengerti."

Si gadis kucing pun dengan senang hati terus membidikkan tongkat barunya dan melepaskan energi darinya pada hewan… hewan? Maksudku Taanji besar di bawah sana.

Costancia dari sisi yang lebih rendah pun turut menembakkan proyektil air dari tongkat sihirnya yang juga telah dililiti titah Ophiuchus.

"Hehehe Cia! Edan maneh!"

Shanala berteriak dari atas pohonnya dengan penuh kegirangan. Ia benar-benar senang saat ini, semenjak ya… Sarma tak pernah ditakdirkan untuk membuat kerusakan, bisa menembak seperti ini, benar-benar sangat membahagiakan baginya.

"Hah!?"

Tentu saja gadis permaisuri itu tak mengerti maksud kucing yang menyorakkan namanya.

Tembakan-tembakan yang terus berdatangan itu sebenarnya punya efek kecil pada tubuh sang mammoth, semenjak dirinya bisa dengan mudah meregenerasi luka setipi situ.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com