webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs

Chapter 34: Elemental Bombs

Oleh: Ghanimah Himesh

Bang Asger udah mulai gak waras atau gimana sih? Itu jelas-jelas pose orang yang mau melempar sesuatu!

"Ngelempar ini ke lo lah, ngapain lagi" Buset dah bang.

"Bang, kok abang jahat gini sama aku sih…" Takut gila aku, brutal banget sih orang satu ini!

"Santuy… ini bom elemen es, kagak bakalan napa-napa lo…"

"Tetep aja bang!"

"Udeh diem, percaya aja ma gue."

Bang Asger pun langsung dengan kencangnya melempar bom elemen itu.

*Kyaaaaaaa!*

Sementara aku berteriak ketakutan dengan kian histerisnya.

*Prank*

Bola kaca itu pun pecah, dan cairan sian yang ada di dalamnya menumpahkan dirinya ke sekujur tubuhku.

Cairan itu dingin, seperti apa yang diharapkan dari kristal es, tapi ya itu saja, tak ada yang spesial darinya. Ditambah tubuhku yang kebal terhadap dingin dan elemen es, aku benar-benar tak merasakan ap— ouch, rasa membakar asam formatnya mulai terasa. Kurasa konsentrasinya tak terlalu tinggi, jika tidak tubuhku pasti sudah melepuh sekarang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com