Harid sudah belajar banyak hal, dia merasa dirinya telah cukup dewasa untuk menapaki jalan sebagai seorang mandiri. Tapi hal yang dia ketahui hanya berupa peristiwa-peristiwa masa lalu, dari kegiatannya yang gemar menjelajah bangunan dan reruntuhan kuno. Apakah itu berguna? Tidak juga. Itu pendapat orang tuanya. Harid tidaklah patah arang. Dia senantiasa melakukan hobinya, menulis berbagai hal menarik yang dia temui. Yang paling konyol dan mengejutkan adalah Harid berkawan dengan Renren, seekor kucing yang suka mengolok-ngolok manusia. Ya kucing itu pandai berbicara. Sampai suatu ketika Harid bertemu Seraphina, seorang perempuan yang bersaksi kalau dia selamat dari kekacauan. Harid ingat mengenai Brigadian, dan generasinya yang terputus. Saat itu dia mantap ke mana ia akan bertuju. Pertama-tama yang akan Harid lakukan adalah menemui sang Augur yang agung.