webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Teen
Not enough ratings
192 Chs

Suara Perut

"Riani, aku juga ingin jujur satu hal padamu, agar kamu tidak perlu iri padaku"

Aku pikir Dia berhak tahu, aku mengerti perasaan kalut gadis itu saat ini, aku paham betul sedih dan sakitnya itu.

Laras menggenggam kedua tangan itu dengan lembut dan tersenyum tulus sambil terus menatapnya.

"Aku dan Rafan bukan suami istri yang normal, ini hanya sebuah kesepakatan yang mungkin akan segera berakhir"

Riani terdiam dengan tatapan melebar membalas tatapan Laras, gadis itu masih tersenyum ikhlas dan mengangguk tanpa ucapan.

"Kamu tidak perlu iri padaku, Riani" ucap Laras.

Semua orang memiliki rahasia hidupnya masing-masing, aku selalu percaya akan satu pepatah yang mengatakan.

'Yang terlihat indah di luar, belum tentu terlihat indah di dalam

Yang terlihat buruk di luar, belum tentu buruk di dalamnya, bisa jadi bahkan lebih indah dari yang kita bayangkan'

Laras mengusap air mata di pipi Riani. "Sebentar lagi, aku dan Rafan juga akan berpisah"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com