webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Teen
Not enough ratings
192 Chs

Selamat Tinggal, Semoga Tidak Bertemu Lagi

Tapi Rafan bukannya segera melepaskan tangannya, dia malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggangku bahkan mulai mengendus-endus ke lehernya.

"Saya kangen kamu" bisik Rafan parau.

Berapa hari mereka tidak melakukannya ? Entahlah, tapi aku merasa sudah berhari-hari. Aku pikir karena aku menunggu Laras mual-mual, maka dari itu aku sengaja tidak melakukannya lagi, tapi sekarang aku tidak peduli, bahkan sudah menunggu berhari-hari tapi istrinya tetap tida terdengar mual-mual, mungkin usahaku masih belum membuahkan hasil. Tapi terlepas dari itu semua, saat ini aku benar-benar merindukannya, apalagi semalaman dia membuatku begadang memikirkannya, membuatku takut karena berpikir mungkin dia tidak akan kembali lagi. Anggap saja ini hukuman karena dia membuatku khawatir, sekaligus pengobat rasa rinduku padanya.

"Harusnya tadi saya gak usah pakai baju ya" gumamku tepat di celah lehernya.

"Apa ?!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com