webnovel

Another World: Wibu Detective Goes on an Adventure

Hisaki Kyou 28 tahun, petugas polisi muda yang baru bekerja selama 6 tahun dan seorang yang menyukai budaya populer Jepang atau bisa dibilang Wibu (wannabe) yang hanya sekedar hobi. Saat menghadiri sebua event dipusat perbelanjaan dia bertemu dengan beberapa teman dan anak-anak gadis berusia belasan tahun yang memanggilnya kakak. Ketika acara sedang berlangsung, tiba-tiba masuk seorang pria tua bertubuh pendek seperti anak kecil bersama dua gadis berpakaian pelayan (maid) berwarna hitam naik ke panggung utama. Orang-orang mengira mereka sedang melakukan pertunjukkan cosplay sehingga banyak mata langsung tertuju didepan panggung utama.Tapi sesuatu yang tak beres terjadi diruang keamanan pusat perbelanjaan itu, terlihat CCTV seperti sedang menggambarkan jaringan yang diganggu. Beberpa telpon seluler pegunjung sempat tidak bisa digunakan, dan pria pendek itu mulai menjelaskan sesuatu tentang dunia yang ideal dimana orang-orang bisa berkehendak bebas dalam hidup, dunia fantasi dengan ras dan mahkluk gaib yang belum perna dilihat didunia nyata ada disana, manusia yang hidup diberikan skill (kemampuan) yang langka dan berbeda-beda Penjelasan yang seperti dongeng sebelum tidur itu membuat yang hadir tempat itu berpikir orang itu sedang mempromosikan sebuah tayangan kartun anime yang baru tanpa menyadari bahaya yang akan dihadapi mereka. Beberpa saat kemudian peristiwa aneh terjadi sebuah linggkaran tentagram sihir muncul dibawah kaki mereka dan berselang sedetik mudian satu persatu-satu yang hadir di event itu seperti tersedot kedalam lingkaran itu dan meninggalkan ledakan-ledakan cahaya sampai tak ada satupun yang tersisa dari dalam mall itu hanya tertinggal atribut dan benda-benda dari pengunjung yang hilang itu tertiup seperti ditiup angin. Dan benar ratusan orang, ditransfer secara acak kedunia unik yang dijelaskan oleh pria pendek misterius itu. Kyou dan kenalan-kenalannya harus hidup dan bertarung didunia lain.

yuutokris · Anime & Comics
Not enough ratings
2 Chs

Chapter.01: Demon Face, Family!

17:30, rumah kecil dipinggiran kota. Tempat tinggal Hisaki Kyou...

"Selamar sore...", aku baru tiba dari tempat kerja dan menyapa orang dalam rumah.

"Oh, kakak sudah balik ya?"

Suara anak gadis diruang tamu membalas salamku dengan pertanyaan. Tampak ada dua gadis yang selisi umur 4 tahun duduk sambil menonton TV, tapi sayangnya mereka malah sibuk main handphone, dalam hatiku melihat itu berkata ini yang ditonton manusia atau TV yang menonton manusia.

"Kalian ini kebiasaan, main HP sambil nonton TV. Ada makanan apa malam ini?"

"Tempe goreng dan ikan rica-rica, mama lagi sibuk dipasar jadi aku hari ini yang masak."

Hisaki Kiara, biasa dipanggil Cia. Umur 15 tahun kelas 1 SMA. Adik kedua dia yang paling banyak mengurus rumah setelah pulang sekolah, diluar itu dia kecanduan dengan komik dan suka dengan idol pria. Mau dibilang wibu iya juga, karena dia juga sering ke event cosplay dan paling banyak penggemar di sosial media.

Hisaki Reiko, dipanggil Bell. Umur 11 tahun kelas 6 SD adik perempuan dan anak ke tiga dalam keluarga, tak jau beda dengan Cia mereka juga punya hobi yang mirip hanya saja Bell lebih tertutup dan agak pemalu ketika bertemu orang baru. Tapi kalau sudah akrab, hmm... Anak ini tidak bisa diam, dari huruf A sampai Z bisa dia cerita.

Keluarga kami memilik kios di pasar sehingga kadang hanya kami bertiga dirumah, karena orangtua mengurus toko sampai larut malam.

Agak aneh memang kalau ada yang tau dari kakak sampai dua adik perempuannya menyukai budaya pop Jepang, meski adik-adik ku tidak suka dibilang wibu tapi ya kami punya hobi dan kegemaran yang sama.

"Bell, kamu kenapa diam saja?"

"Kak, mau ke event tanggal 29 kan?"

"Iya, lalu? Kenapa?"

"Bisa minta tolong?

"Apa?"

Tiba-tiba Bell bangkit dari sofa dan berjalan mendekatiku dan menunjukkan, aplikasi belanja online yang sudah siap dengan cek out barang belanjaan...

"Kami mau cosplay karakter ini? Tolong dibayar ya kak?"

"Eh?", sialan uang tabunganku bulan ini.

Bell memelas, sementara di sofa ada Cia yang tertawa jahat seperti mereka berdua sudah merencanakan hal ini sebelumnya.

Cia memang tukang hasut, yang mengajak ke event dan bercosplay Bell ya anak ini juga, meski beda empat tahun tapi dua orang ini memiliki postur badan dan tinggi yang hampir sama.

"Kalian tidak punya uang?", tanyaku.

"Kakak bego, mana ada anak SMA dan SD punya uang sendiri." Pertanyaanku dibalikan dasar Cia...

"Kalau cek out skrang, barangnya tiba 4/3 hari nanti sebelum event dimulai. Tolong ya kak." Bell dengan muka imut terus memelas padaku...

"Iya, iya sini HP mu...", dengan terpaksa dan terbujuk wajah imut adik-adik ku ini aku mengambil HPnya dan ingin membayar apa yang mereka pesan.

Mereka akan bercosplay karakter wanita penyihir yang animenya baru saja selesai 6 bulan yang lalu, tentu saja aku tau dan perna menontonya. Tapi kurang suka, mungkin anak-anak gadis seperti Cia dan Bell target pasarnya. Ya, sudah sekalian aku juga perlu beberapa kebutuhan jadi aku belanja juga sekalian dengan HP dari Bell ini.

"Ini?", aku terkejut melihat adikku Bell menginstall aplikasi mencurigakan di ponsel pintarnya.

Kemudian...

Tak lama setelah melihat aplikasi itu, aku dan kedua adik perempuan ini duduk berhadap-hadapan, dengan ponsel mereka diatas meja. Muka mereka seperti orang yang baru saja dimarahai, ya dan jelasnya aku marah besar karena mereka menginstal aplikasi yang berbahaya.

Nama aplikasinya, "Way!!" mirip dengan apalikasi untuk forum online lainnya tapi masalahnya ada kejadian yang mencurigakan terjadi dengan mereka yang memakai aplikasinya.

Beberapa minggu yang lalu, aku dan petugas polisi lainnya bekerja menyelidiki orang hilang, banyak yang menghilang setelah menemui atau bertemu orang-orang yang mengajak mereka nongkrong di forum, bisa ditebak forum itu dari aplikasi Way!!.

Kebanyakan yang menghilang adalah anak-anak remaja, bahkan jejak mereka seperti tidak bisa deketahui. Sudah ada 20an anak muda yang dilaporkan menghilang, salah satu petugas cyber-crime berhasil menemukan server dari orang misterius yang mengajak anak-anak muda untuk bertemu. Dan itu langsung direspon cepat oleh polisi, tapi masalahnya ketika kami sampai dilokasi, hanya ada komputer-komputer dengan file kosong, mereka sudah kabur duluan sebelum polisi datang.

Bangunan yang mereka gunakan adalah bekas sekolah lama yang akan dibongkar tahun depan sehingga tidak banyak yang tau aktivitas mereka. Sampai saat ini polisi tak bisa menemukan anak-anak remaja yang menghilang itu, orangtua mereka bahkan sampai masi sibuk menyalahkan investigasi polisi yang lambat. Mau bagaimana lagi banyak petunjuk yang hilang kami tidak tau juga harus berbuat apa. Penyelidikan polisi masi menemui jalan buntu.

Dari anak-anak remaja yang hilang ada seorang anak SMA yang aku kenal dekat, teman baik yang ku ketemui di komunitas. Dia menghilang bahkan orangtuannya sudah lima bulan ini masi belum menerima kabar keberadaannya.

"Jadi kenapa kalian memakai aplikasi ini?"

"Kami, hanya ingin melihat-lihat saja.", kata Cia sambil tertunduk.

"Apa kamu tak ingat apa yang terjadi denga temanmu beberapa bulan yang lalu?"

"Ya, maaf..."

Sepertinya mereka menyesal dan aku segera menghapus data-data merak berdua diaplikasi itu dan meng-uninstal aplikasinya.

Sekitar setengah jam kemudian kami sedang menikmati makan malam, dua anak kecil ini terlihat bertengkar kecil hanya karena hal sepele dan aku memerahi mereka untuk terus melanjutkan makan.

Setelah makan malam kami berbagi tuga, Bell berberes dimeja makan dan menyapu ruang keluarga sedankan Aku dan Cia mencuci piring dan beberapa peralatan masak untuk ditata ulang didapur.

Selesai dari situ Cia dan Bell kembali bersantai didepan TV dengan masi sibuk memainkan ponsel pintar, aku ikut duduk ditengah-tengah mereka sambil menyelakan TV, masi ada sejam lagi sebelum orangtua kami pulang. Sebagai kakak tertua sudah seharusnya menjaga anak-anak labil ini.

"Oh ya kak, sudah daftar ke event tanggal 29 ini?"

"Belum sih, kalau kalian?"

"Aku mau daftar tapi ada yang aneh dengan form pendaftrannya..."

"Benar, kok kita di kasi form untuk mengisi hal-hal tentang harapan dan ingin jadi apa didunia baru nanti." Bell melanjutkan.

"Jadi kalian sudah mengisih formnya?"

"Aku hanya lihat-lihat duluh..."

"Sama ini kek mau bikin karakter game online ada skill apa dan profesi apa?"

"Iya, beda kalau di event yang lain kita tinggal datang ya datang. Kok harus ngisi formulir yang panjang banget..."

"Perlu diselidiki tu panitia, apa mereka ini Wibu stres atau bagaimana."

"Kak, kenal dengan ketua panitianya?" Cia bertanya padaku.

"Tidak terlalu, tapi event kali ini anak walikota jadi panitia umum. Jadi ya kita percaya-percaya saja."

Aku tidak tau kenapa pembicaraan mereka seperti menaru curiga ke panitia event, padahalkan tinggal daftar dan pergi saja. Apa ada yang mereka sembunyikan atau ketahui, soalnya dua anak ini sering menyelidiki sesuatu secara diam-diam dibelakangku.

"Kebetulan, kak ada disini bagaimna kalau kita daftar bersama."

"Aku setujuh..."

"Tapi fee pendaftaran kalian bayar ne, kakak sudah traktir kostum..."

"Ya, ok. Padahal kami juga berniat minta dibayarain." Cia menggerutu.

Meski mereka adik-adikku siapa juga yang mau menghabiskan uang banyak, lagian mereka tiap hari dapat jajan banyak pasti ada tabungan uang yang mereka simpan.

"Jad..., malam ini kalian mau sama-sama mendaftar?"

"Boleh, lebih cepat lebih baik." Bell dan Cia membuka ponsel mereka.

Tampak hanya poster event biasa dan situs form yang tertera dilayar HP kami, Aku lalu menekan tombol "Daftar Sekarang" dan langsung diarahkan ke form pengisian nama, email dan nomor telpon dan data personal lainnya. Dihalaman kedua terlihat ada beberapa pilihan pertnyaan yang tertera bergantian pertanyaaan seputar impian didunia lain.

1.APA ANDA INGIN PERGI KEDUNIA LAIN YANG PENUH DENGAN TANTANGAN?

"Aku dengan tanpa bertanya menekan tombol ya, dipikiranku mungkin dunia lain yang dimaksut adalah hari event."

2.APA HAL YANG MEMBUAT MU TERTARIK DENGAN DUNIA LAIN?

"Hmm, mungkin disana ada makanan enak?"

"Pangeran tampan, lebih tampan dari kak Kyou."

"Heii, kalian berdua menghina kakak ya?"

"Hahahaha, bercanda...", Cia tertawa

Bell dan Cia hanya mengisi dengan hal-hal yang mereka lihat di komik dan anime, sedangkan aku hanya menulisnya dengan kata-kata mungkin ada banyak tempat bagus disana.

3.JIKA KAMU KEDUNIA LAIN KAMU MAU TERLAHIR DENGAN RAS APA?

"Ada banyak pilihan ternyata..."

"Human, Elf, Demon, Beast dan lain-lain"

"Jadi bingung mau pilih yang mana, semuanya menarik sih..."

"Sepertinya, ini pilihan yang sulit kak Kyou kalau kita bertiga terlahir dunia lain kak pilih terlahir sebagai karakter apa?", tanya Bell.

"Kalau Aku sih, pilih Elf peri yang berumur panjang." Kata Cia memotong pembicaraan.

"Boleh juga, tapi aku ngak mau punya adik-adik bertelinga panjang."

"Eh! Iya juga ya, soalnya aku ngak pede kalau telingaku panjang." Kata Cia

"Kalu manusia biasa pasti kekuatan hidupnya terbatas. Setengah hewa atau Beast Aku ngak mau punya ekor atau sayap."

"Bagaimana kalau ras iblis?"

"Kenapa kau bisa berpikir ke situ?"

"Ya, soalnya tatapan kita di anggap iblis oleh orang lain."

Aku jadi sedikit terkejut, ku kira hanya Aku yang sering dibilang tatapan iblis oleh-oleh orang lain yang tak kenal dekat, ternyata adik-adikku selama ini merasakannya.

"Tatapan iblis kah?", aku berniat menceritakan singkat lagi fakta tentang aku dan kedua adik ini.

Meski kami adalah orang yang ramah dan sangat bersahabat, tapi beberapa orang akan terkejut kalau tau sifat asli kami. Bell dia si paling kepo dan cepat menilai orang dia akan menatap lawan bicara atau orang yang dicurigai berbakat jadi sih pencari informasi. Cia meski gadis yang ceria dan pemalu kalau dia sudah marah lain lagi ceritanya, dia akan mengambil tindakan cepat dan balik mengancam. Sedangkan Aku ya si pembuat analisa dan perencanaan jalan curangpun akan aku tempu jika itu menyangkut kebenaran.