"Benar-benar menyedihkan!" jerit Claudia memegang pedang pendek untuk bisa berdiri.
Argon terbelalak saat darahnya mengalirkan api hitam. Kedua matanya menatap pada bayangan Waythe merasuki Hendro. Teriakan dan jeritan terus melolong. Tiba-tiba pedang pendeknya terhisap dalam darahnya. Merasakan energi yang kuat dari area sekitarnya. Muncul jumlah ratusan pedang pendek, melayang di udara. Mengalirkan darah beserta api berwarna hitam. Kedua tangannya saling mencengkram. Lengan kiri diangkat ke atas. Kemudian, diturunkan ke bawah. Puluhan pedang pendek menyerbu Hendro. Mencoba mengenainya tanpa henti. Ditambah lagi, pedang itu melayang ke mana-mana. Membuat pergerakan Hendro terbatas. Kedua kaki bergerak mundur secara seirama. Tangan bayangan merubahnya jadi perisai paling tebal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com