Miranda meyakini, Vega bermaksud mengulur waktu demi rekannya bisa pergi kabur. Terutama pria berbadan besar mencengkram Great Sword. Pedang besar tengkorak menebas secara horizontal. Saat hendak menyerang kembali, Miranda, Ridwan dan Evidio mulai kesulitan untuk bergerak.
Kedua matanya terpejam. Berharap ada seseorang yang hendak membantunya. Tetapi, Evidio dan Ridwan berlari kencang. Menggunakan perisai dan pistol 1911 untuk bertahan sekaligus menyerang balik. Meski tahu peluang bertahan hidup mengecil, setidaknya mereka bisa mengimbangi pertarungan.
Namun, Miranda membuka kelopak matanya. Memancarkan sinar berwarna biru. Mengalir dari pembulu darah hingga berjalan pelan, melangkahi Ridwan dan Evidio. Terperangah melihat sosoknya. Di belakang, Evidio dan Ridwan terkejut dengan kekuatan milik wanita itu.
"Tidak mungkin! Spirit Elkad?"
"Spirit Elkad? Aku baru pertama kali mendengarnya," ujar Ridwan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com