Keesokannya Anna tersenyum geli setelah mendengar suaminya mengumpat berkali-kali, sudah di ingatkan tapi pria itu tidak peduli, dirinya sangat kesal.
Bagaimana tidak, semalam hampir saja mereka bercintta dengan panas dirumah kaca, pakaian mereka juga sudah berterbanagn entah kemana, sebentar lagi milikinya akan menghujam milik istrinya, andai ulat sialan itu tidak merayap di tengkuknya, entah darimana ulat itu muncul.
Gairah Anna langsung menguap saat itu, bukan karena takut, tapi karena reaksi suaminya yang menggelikan.
Dia tidak tau jika suaminya takut pada ulat daun, tawa Anna langsung lepas, dengan pelan ia memungut pakaian dan memakainya kembali.
Anna teringat wajah takut suaminya sambil meminta Anna untuk menyingkirkan makhluk kecil itu.
"Sudahlah, kenapa masih mengingat ulat itu?" Anna mengelus rahang suaminya sambil memberikan kecupan lembut di pipi pria yang saat ini sedang mengenakan jass dengan mulut terus mengumpat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com