"Bukan aku yang mau, tapi para tetua. Aku mengabdi saja." Jelas Harry, "aku tidak mengenalnya, tapi percayalah aku tidak akan melukainya." Lanjutnya lagi.
"Apa mereka bilang siapa wanita itu?" tanya Sebastian, Harry menggeleng.
"Memang siapa dia?" Tanya Harry. Kedua sepupunya terlihat begitu menghormati wanita bernama Fania itu.
"Nanti kau juga tau, yang jelas jangan pernah melukainya, atau kau akan berhadapan dengan kami semua." Tampang Darren sangat serius.
"Tenanglah, tidak perduli dia siapa, yang penting cantikkan?" Darren memutar jengah kedua bola matanya.
Setau Sebastian, kakak almarhum itu akan menikah, tapi kenapa sekarang di jodohkan dengan sepupunya. Apa istrinya tau ini? Sepertinya tidak.
Setibanya Smith, mereka mulai berdiskusi tentang apa yang mereka temukan hari ini. Harry takjub dengan mata tajam sepupunya. Sebab dia sendiri saja tidak tau dimana ruangan itu.
"Aku tidak bodoh sendirian." Darren tertawa geli.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com