Setelah kenyang memakan mi ayam, Brayn langsung tertidur selama perjalanan pulang.
"Tuan muda sangat menyukai mi yang aku akui memang enak," ucap Roshie saat sudah kembali dari kamar Brayn.
"Apa kamu sudah tau resepnya?" Sindir Ned, sebab Roshie sama sekali tidak bertanya dengan si pemilik.
"Oh itu mudah, aku sudah mencicipinya pasti aku tau, kamu meragukanku?" Roshie berbohong, dia tidak tau cara membuat mi seenak itu.
"Kamu memanjakannya." Roshie tidak perduli, dia menuangkan teh untuk mereka berempat.
"Siapa yang bisa menolak puppy eyesnya?" Tanya Roshie.
"Tidak lihat tadi bagaimana balita tampan itu melahap mi dengan begitu semangat, bahkan mengenalkan kita dengan Mang Dedong, Mang Babang, Mang apa tadi?" Roshie menyebutkan nama yang di sebutkan Brayn namun dia lupa.
"Mang Dadang, Rosh." Koreksi Rei
"Ah, iya Mang Dadang." Roshie tertawa karena dirinya tidak bisa mengingat nama sesederhana itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com